Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait kebocoran data KTP kembali muncul dalam pemberitaan akhir pekan dengan intensitas pemberitaan sangat tinggi. Topik yang menjadi sorotan media adalah hasil investigasi Kominfo terkait kebocoran data dan tindak lanjut penyelidikan dugaan kebocoran data KTP oleh Bareskrim Polri, tindak lanjut tersebut berupa pemanggilan Direktur Utama BPJS.
Media menyorot pernyataan Jubir Kominfo Dedy Permadi yang menyampaikan bahwa sejak tanggal 20 Mei 2021, telah diadakan investigasi sampel data pribadi yang tersebar. Berdasarkan investigasi tersebut, Kominfo menemukan akun bernama Kotz yang menjual data pribadi dalam Raid Forums, Kotz sendiri merupakan reseller atau pembeli yang menjual kembali data pribadi tersebut.
Jubir Kominfo juga membantah kebocoran data pribadi sebanyak 279 juta orang, ia menyatakan bahwa hanya menemukan 1.000.002 sampel data yang dimuat oleh penjual. Kominfo juga menduka kuat bahwa data tersebut identik dengan BPJS Kesehatan karena memiliki struktur data yang mirip, seperti Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status pembayaran.
Kominfo juga telah melakukan pemutusan akses sebagai langkah penyebaran data lebih luas, terdapat tiga tautan yang diidentifikasi berbahaya. Tautan bayfiles.com dan mega.nz hingga saat ini sudah ditakedown oleh Kominfo, dan tautan anonfiles.com masih diupayakan untuk dilakukan pemutusan akses segera. Dijelaskan bahwa per 21 Mei 2021, Kominfo juga memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk proses investigasi secara lebih mendalam. Hal serupa juga dilakukan oleh Bareskrim Polri yang juga menjadwalkan akan memeriksa Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada 24 Mei 2021 terkait klarifikasi kasus kebocoran data pribadi 279 juta nasabah.
Isu Literasi Digital
Isu mengenai literasi digital juga masih mewarnai pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kominfo gencar melakukan kegiatan literasi digital di berbagai wilayah di Indonesia. Pasalnya, literasi digital dinilai menjadi salah satu fondasi dasar untuk mewujudkan masyarakat digital di Indonesia (digital nation).
Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, pemerintah melalui Kemkominfo telah memiliki kerangka program kegiatan literasi digital di Indonesia. Kerangka literasi digital tersebut, yaitu pelatihan digital skill, digital culture, digital etics dan digital safety.
“Semuanya itu bertujuan untuk mewujudkan masyarakat digital, ekonomi digital dan digital goverment. Pelatihan-pelatihan ini terus digencarkan, sehingga masyarakat semakin memahami ketika mereka berada di ruang digital,” kata Bonifasius dalam acara Literasi Digital di Serang, Banten, Jumat (21/5/2021).
Sebelumnya Kemkominfo juga telah meluncurkan program nasional literasi digital dengan tajuk Indonesia Makin Cakap Digital serentak di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Acara turut dihadiri secara virtual oleh Presiden Joko Widodo, Menkominfo Johnny G Plate, Mendikbud Nadiem Makarim, dan berbagai pegiat literasi digital. (lry)