Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia masih muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah penetapan 5 Mei 2021 sebagai hari Bangga Buatan Indonesia oleh pemerintah dan promo yang diberikan platform niaga-el untuk menyukseskan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Pemerintah melalui Kemendag dan Kemenkominfo menetapkan tanggal 5 Mei 2021 sebagai hari Bangga Buatan Indonesia. Hari BBI diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tangga di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri melalui belanja online produk buatan Indonesia.
Media menyorot pernyataan Menkominfo Johnny G. Plate yang mengatakan bahwa dengan adanya Hari BBI diharapkan bisa memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan Ramadhan serta Idul Fitri dengan tetap mengurangi mobilitas masyarakat di ruang publik.
Hari BBI juga didukung oleh 72 platform niaga-el dimana kedua kementerian dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (ideA) sudah menandatangani nota kesepahaman untuk hari tersebut. Isi kesepakatan tersebut berisi bahwa platform niaga-el memberikan bantuan dengan memberikan fasilitas seperti pembebasan biaya pengiriman dan pengadaan cashback.
Masih Banyak Hoaks Seputar Vaksin Covid-19, Kominfo Turunkan 1.213 Konten di Medsos
Kementerian Kominfo terus melaporkan sebaran hoaks yang menyangkut soal vaksin covid-19. Hingga Selasa (4/5//2021) sebanyak 1.388 konten hoaks vaksin covid-19 ditemukan di berbagai platform media sosial.
Sebaran hoaks seputar vaksin covid-19 paling banyak beredar di Facebook. Tercatat ada 1.213 sebaran hoaks di platform besutan Mark Zuckerberg. Twitter berada di posisi kedua. Dalam catatan Kementerian Kominfo ada 60 sebaran hoaks soal vaksin covid-19 di platform ini.
Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 41 hoaks di YouTube dan 15 di TikTok. Sembilan sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram. Pihak Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut.
Salah satu macam hoaks soal vaksin covid-19 yang sudah ditelusuri kebenarannya oleh Cek Fakta Liputan6.com adalah terkait klaim AstraZeneca yang menghentikan uji klinis karena ada anak yang meninggal dunia. (lry)