Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah upaya pemerintah dalam mendorong konsumsi masyarakat selama ramadhan dan idul fitri dengan mengkampanyekan Hari Bangga Buatan Indonesia 2021.
Pemerintah melalui Kemendag dan Kemkominfo mencanangkan program hari Bangga Buatan Indonesia pada 5 Mei 2021. Pemerintah berharap dengan adanya Hari BBI, konsumsi rumah tangga di masyarakat dapat terdorong agar terus berjalan di tengah kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Momentum ini didukung oleh 72 platform e-commerce yang memberikan sejumlah promosi pada 5 hingga 13 Mei mendatang. Melalui Hari BBI 2021, pemerintah mendorong platform niaga elektronik untuk menyediakan program gratis ongkir dan program promosi lainnya.
“Penggunaan platform secara masif ini juga didukung Pemerintah dengan penyediaan infrastruktur digital, talenta dan literasi digital serta penguatan pelindungan data pribadi para konsumen, yang dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah, konsumen dan penyelenggara platform e-commerce,”paparnya dikutip oleh Industry.co.id, Selasa (04/05/2021).
Menkominfo, Johnny G. Plate menyatakan bahwa Hari BBI diselenggarakan sebagai langkah konkret mendukung pemulihan dan kebangkitan perekonomian Indonesia dengan cara membeli serta meningkatkan rasa bangga terghadap produk dalam negeri, sehingga pemerintah bersama-sama dengan rakyat dapat mendukung terus pertumbuhan industri karya anak bangsa demi menjaga ketahanan perekonomian Indonesia.
Program Inkubasi Startup Studio Indonesia
Isu terkait program inkubasi Startup Studio Indonesia muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah Kominfo yang membuka program inkubasi startup studio batch 2 bagi 15 Startup dan target mencetak 150 startup hingga 2024.
Kementerian Kominfo kembali membuka Program Inkubasi Startup Studio Indonesia gelombang ke 2. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung hingga Juli 2021. Kegiatan ini nantinya akan diikuti olej 15 startup yang terpilih dari 1.063 pendaftar.
“Dalam tahap pembangunan dan pengembangan yang berdaya saing, early stage adalah tahap krusial,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari Republika.co.id, Senin (03/05/2021).
Hal ini yang akhirnya mendorong pemerintah melalui Kominfo untuk melaksanakan Program Inkubasi Startup Studio Indonesia.
Kegiatan ini terdiri dari pelatihan dan diskusi bersama mentor yang terdiri dari para pendiri dan praktisi startup yang kini masih aktif, antara lain Grady Laksomo dari Moka POS, Jonathan Sudharta dari Halodoc dan Amanda Cole dari Sayurbox.
Kominfo juga memprioritaskan enam sektor bisnis perusahaan rintisan pada program ini, yaitu logsitik, pendidikan, maritim, kesehatan, pariwisata dan agrikultur. Startup yang bisa mengikuti program ini adalah yang memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal tiga bulan.
Menurut situs Startup Ranking, Indonesia merupakan negara kedua dengan startup terbanyak, yaitu 2.229 startup. Hal ini yang membuat Kominfo yakin akan menargetkan 150 startup digital berkualitas hingga tahun 2024. (pag)