Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Katadata telah meluncurkan Survei Nasional Literasi Digital. Survei itu menggambarkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di tahun 2020.
“Survei ini juga akan menjadi acuan dalam penyusunan roadmap literasi digital yang sedang kami lakukan,” terang Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan saat Peluncuran Hasil Survei Literasi Digital Nasional 2020, di Hotel Harris Jakarta, Jum’at (20/11/2020).
Survei Literasi Digital Nasional itu menampilkan siapa yang paling membutuhkan literasi digital, apa yang dibutuhkan, dan bagaimana mekanisme pelatihan yang efektif dan tepat sasaran.
“Tujuan literasi adalah transfer knowledge kepada masyarakat. Dengan mengetahui kondisi di lapangan, maka program literasi digital akan benar-benar tepat sasaran,” lanjut Dirjen Semuel.
Hasil survei tersebut diharapkan menjadi basis data acuan, tidak hanya program literasi digital tapi juga program-program lain di Kemkominfo atau lembaga lain.
“Saya berharap survei ini akan dilakukan setiap tahunnya, agar dapat terus menampilkan dinamika tingkat literasi digital masyarakat Indonesia,” tutup Semuel.
Sementara itu Staf Khusus Bidang Digitalisasi dan SDM serta Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan saat ini ruang digital semakin intensif digunakan masyarakat Indonesia. Dengan begitu akan ada potensi sekaligus tantangan sangat besar yang menanti.
“Data terbaru yang dirilis oleh APJII menyatakan, saat ini ada 196,71 juta pengguna internet di Indonesia atau sebesar 73,7%. Hal tersebut menunjukan ada lompatan pengguna internet, artinya kita sebagai bangsa kita semakin intensif menggunakan ruang digital,” tuturnya.
Lihat juga: Melalui Siberkreasi, Kominfo Targetkan 50 Juta Masyarakat Terliterasi
Hal tersebut dapat menimbulkan potensi besar. Seperti diketahui, sektor informasi dan komunikasi (Infokom) menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif sebanyak dua digit. Pada kuartal II 2020 sektor Infokom tumbuh 10,83% dan pada kuartal III sektor Infokom tumbuh 10,63%.
Namun, selain potensi juga ada tantangan yang menanti. Ditjen Aptika sampai bulan Oktober 2020 telah mengidentifikasi setidaknya 1 juta 64 ribu konten yang terkait dengan asusila dan pornografi, lebih dari 233 ribu konten perjudian, serta 10.700 konten penipuan.
“Mengetahui tingkat literasi digital menjadi penting karena literasi digital menjadi basic digital skill dalam menggunakan ruang digital. Sehingga survei ini menjadi krusial dan harus dilakukan setiap tahun agar dapat diketahui dinamika tingkat literasi digital masyarakat Indonesia untuk pengambilan kebijakan,” pungkasnya. (lry)
Galeri Foto Peluncuran Hasil Survei Literasi Digital Nasional 2020