Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Komunikasi dan Informatika menghadirkan tiga program pelatihan secara daring (online) selama masa pandemi Covid-19. Tujuannya agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan tetap menjaga produktivitas.
“Pertama, pelatihan secara daring melalui Digital Talent Scholarships (DTS). Kedua, Siberkreasi Online Class, dan terakhir program pendampingan untuk UMKM di kawasan wisata prioritas dengan pelatihan bahasa Inggris melalui platform digital CAKAP,” ujar Menteri Kominfo, Johnny G. Plate saat konferensi pers Jaga Produktivitas Masa PSBB Kominfo Sediakan Ragam Pelatihan Bidang Digital melalui kanal Youtube Kemkominfo, Jakarta (18/05/20).
Sebanyak 40.000 kesempatan pelatihan secara daring diberikan melalui DTS untuk masyarakat yang telah lulus pendidikan formal. “Gelombang pertama dengan peserta sebanyak 20.300 orang, saat ini sedang melaksanakan pelatihan. Sedangkan sejak 12 Mei hingga 31 Mei 2020, pendaftaran gelombang kedua telah dibuka,” jelas Johnny.
Program DTS sendiri, lanjut Johnny, menghadirkan Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Yaitu program untuk peserta yang berminat mengembangkan UMKM ke ranah digital.
Sedangkan program Siberkreasi Online Class hadir dalam tiga sub program. Yaitu Hangout Online yang membahas isu literasi digital, diadakan setiap hari Senin dan Kamis di kanal Youtube Siberkreasi. Lalu program mingguan Siberkreasi #BerkreasidiIGLive sebagai bagian dari kampanye #DiRumahSaja dan #TidakMudik.
“Kemudian melalui Siberkreasi School of Influencer, masyarakat diajak untuk mengembangkan keterampilan media sosial dengan belajar langsung dari para pakar,” papar Johnny.
Lihat Juga: Bangga Buatan Indonesia, Wujud Dukungan bagi UMKM Terdampak Pandemi
Terakhir, Johnny menjelaskan program pendampingan untuk para pelaku UMKM di kawasan wisata prioritas yang menjangkau 2.000 orang. Program ini menyediakan pelatihan Bahasa Inggris melalui platform digital CAKAP untuk peserta di berbagai desa wisata Indonesia yang dilakukan selama tujuh bulan.
Selain pelatihan bahasa, pelatihan pemasaran digital juga dilakukan di beberapa destinasi wisata prioritas Indonesia. “Pelatihan pemasaran digital diselenggarakan selama tiga bulan dengan target peserta dari destinasi wisata super prioritas, yaitu Borobudur, Mandalika, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba,” ucap Johnny.
Melalui ketiga inisiatif ini, Kemkominfo berupaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan ‘the new normal‘. “Akhir kata, mari terus bahu membahu, membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Kita ciptakan invensi, inovasi, dan kreativitas berkualitas, memasuki era masyarakat digital Indonesia,” tutup Johnny. (pag)