Purbalingga, Ditjen Aptika – Purbalingga segera menyusul menjadi kota cerdas di 2024. Dalam rangka mempersiapkan rancangan kota cerdas Pemerintah daerah Purbalingga mengikuti Bimbingan Teknis penyusunan masterplan kota cerdas yang diselenggarakan oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Kominfo pada tanggal 11-12 Juni 2024 yang dilaksanakan di kompleks kantor Pemda Kabupaten Purbalingga.
Purbalingga merupakan satu dari 10 Kabupaten/Kota yang terpilih mengikuti program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) tahun 2024 sesuai nota kesepakatan No 014/DJAI/HK.04.01/03/2024 yang ditandatangani pada tanggal 5 Maret 2024.
Sasaran peserta pada Bimtek Tahap I ini adalah seluruh Kepala OPD, sekretaris dinas, Sekcam, akademisi hingga perwakilan dari sektor usaha ekonomi kreatif dan bisnis digital dan dihadiri sekitar 145 peserta. Tujuan pelaksanaan Bimtek ini adalah untuk melakukan persiapan, rencana dan koordinasi penyusunan Masterplan Smart City dan penyusunan prioritas pembangunan Smart City dalam 5-10 tahun ke depan serta penentuan tujuan, sasaran dan indikator keberhasilan.
Dalam sambutan pembukanya Bupati Purbalingga yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Bapak Muqoddam SP., menekankan pentingnya 6 Dimensi Smart City untuk saling berkaitan dan berkesinambungan. Sebagai langkah teknis dan koordinasi Bupati Purbalingga melalui Kepbup No 500.12/172 tahun 2024 membentuk anggota dewan smart city yang beranggotakan kepala OPD serta membentuk anggota tim pelaksana smart city yang diisi oleh sekretaris badan, dinas dan sekretaris kecamatan dan terakhir pembentukan tim teknis. Guna mengoptimalkan penyusunan masterplan bupati juga menunjuk dinas terkait sebagai koordinator tiap 6 dimensi smart city.
Salah satunya peserta Bimtek yaitu dr. Hanung Wikantono M.Ppm dari RSUD Dr. Goeteng Taruna Purbalingga, merupakan perwakilan dari Dinas Kesehatan yang mewakili dimensi smart living menyatakan pendapatnya tentang program kota cerdas ini, “secara umum program smart city akan mendukung pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia, secara khusus fasilitas pelayanan kesehatan akan mengarah pada transformasi SDM dan digital untuk pelayanan yang lebih efektif dan efisien” paparnya.
Sementara itu Prof. Ir. Lukito Edi Nugroho selaku tim tenaga ahli bimtek menyampaikan bahwa kesepahaman berpikir mengenai smart city sangat diperlukan sebelum merumuskan program masterplan. “Selama ini banyak yang beranggapan smart city merupakan identifikasi perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi dan atau pembangunan infrastruktur teknologi, kata smart berkonotasi pada inovasi yang membuat hidup lebih baik dan menjalankan program lebih maksimal” papar beliau. Berpijak pada inovasi yang mendasar tersebut peran TIK untuk mengakselerasi, mengintegrasi dan meng-enabling merupakan faktor penting.
Ditambahkan pula oleh Bapak Heri Kusdayanto selaku CEO tim tenaga ahli bimtek bahwa kolaborasi lintas instansi dibutuhkan untuk dapat melihat permasalahan Kabupaten Purbalingga secara helicopter view. Menurutnya pada persiapan penyusunan masterplan pendekatan smart city layaknya seperti rumah. “Yang depan itu Nature, yang tengah itu Struktur, dan yang atas itu Kultur” paparnya.
Agenda Bimtek dilengkapi dengan analisa strategis guna inventaris potensi dan kekurangan pada tiap dimensi smart city, merumuskan strategi pembangunan, sasaran pembangunan, visi dan misi pembangunan, identifikasi program unggulan (quick win), serta pembuatan kertas kerja sehingga mengerucut pada strategi perumusan inovasi dari tiap dimensi. Diharapkan dengan diselenggarakannya Bimtek ini, akan segera terwujud masterplan kota cerdas Purbalingga.