Jakarta, Ditjen Aptika – Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi menyatakan pemerintah fasilitasi pengembangan peran dan tanggung jawab orang tua dalam pengasuhan anak (digital parenting) lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Hal tersebut diungkapkan saat kegiatan Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).
“Kemkominfo menaruh perhatian penuh terhadap salah satu pilar literasi digital ini. Selain itu, terdapat beberapa isu lain yang juga menjadi perhatian seperti radikalisme, terorisme, hoaks dan emerging technology,” kata Budi.
Selain melalui digital parenting, melalui program GNLD juga menjadi ajang memberantas radikalisme melalui literasi digital dan lainnya.
“Karenanya, Kemkominfo juga terus mengupayakan ini, termasuk kepada sektor pemerintahan, TNI, dan Polri,” ungkapnya.
Menkominfo menyatakan kolaborasi dengan berbagai pihak perlu dilakukan, termasuk pelibatan Dharma Pertiwi TNI yang memiliki peran penting sebagai fondasi bangsa.
“Dari ibu-ibu lah, sosialisasi anak termasuk sosialisasi teknologi digital di masa depan yang kemajuannya terus terang sangat luar biasa ini bertumpu. Saya berharap, mudah-mudahan Dharma Pertiwi bisa terus menggelorakan semangat untuk membawa Indonesia makin terkoneksi, semakin digital, semakin maju,” harapnya.
Oleh karena itu, Menkominfo Budi Arie mengapresiasi Dharma Pertiwi TNI yang mendukung kegiatan literasi digital kali ini. “Secara khusus, atas nama Kementerian Kominfo, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih kepada Ibu Vero Yudo Margono serta seluruh jajaran Dharma Pertiwi untuk kepercayaan dalam berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo di hari ini,” ungkapnya.
Lihat Juga: Jaga Kedaulatan Negara di Era Digital, Prajurit TNI Pelajari Pilar Literasi Digital
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI Pragati Wira Anggini Vero Yudo Margono menyatakan kegiatan ini merupakan upaya membekali keluarga TNI dengan kemampuan empat pilar literasi digital dalam bermedia sosial.
“Saya menyingkatnya menjadi CABE, meliputi Cakap Digital yaitu memahami perangkat keras dan lunak teknologi informasi komunikasi. Aman Digital, yaitu meningkatkan kesadaran pelindungan dan keamanan data pribadi. Budaya Digital, mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital, dan Etika Digital menyesuaikan diri berpikir rasional dan mengutamakan etika berkomunikasi di internet, termasuk adab dan sikap santun dalam ber-medsos,” jelasnya.
Menurut Vero Yudo Margono, menjadi ibu dan pendamping suami sebagai anggota Dharma Pertiwi dituntut mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Tentunya, juga ibu-ibu harus bisa mengawasi putra-putrinya yang masih dibawah umur untuk lebih mewaspadai ataupun mendampingi,” tandasnya.
Vero Yudo Margono juga mengingatkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial dengan menjaga nama baik pribadi dan tidak merugikan instansi. Apalagi saat ini bangsa Indonesia sudah masuk Tahapan Pemilu 2024.
“Di sini dituntut netralitas prajurit. Sudah jelas, kita sebagai pendamping suami, sebagai istri, sebagai ibu dari anak-anak, tidak memberikan tanggapan komentar dan mengunggah apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei,” ungkapnya.
Kegiatan Literasi Digital Keluarga Besar TNI bertema Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 19 s.d. 20 Oktober 2023. (pag)