Bandung, Ditjen Aptika – Keterbatasan fisik tidak menjadi halangan bagi kalangan disabilitas tuna netra untuk tetap berkreasi di ruang digital. Para disabilitas tuna netra bisa memanfaatkan podcast sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas dalam membuat konten digital.
Seperti yang disampaikan Podcaster Netra dan Trainer Disabilitas, Albert Wijaya, saat memberikan materi kepada siswa disabilitas pada kegiatan Kelas Podcast untuk Disabilitas Netra yang digelar oleh Kemkominfo di Aula SLBN A Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/08/2023).
“Podcast itu platform konten audio yang berguna banget buat kita, karena hanya mengandalkan pendengaran aja. Kalian semua disini bisa manfaatin podcast jadi tempat untuk membuat konten-konten yang bisa tingkatkan produktivitas kalian,” ucap Albert.
Albert menjelaskan hal yang perlu diperhatikan saat membuat podcast. Salah satunya yaitu perlu memikirkan tema hingga sub-tema utama konten yang akan dibuat. Tujuannya agar podcast yang dibuat bisa menghasilkan episode yang berkelanjutan.
“Nah kalau temen-temen mau bikin podcast, kalian perlu tentuin dulu ide utama yang nantinya bisa dipecah,” jelasnya.
Untuk menentukan ide tema ini, lanjutnya, para disabilitas tuna netra bisa memulai dengan hobi atau hal-hal yang mereka kuasai. Dengan begitu, tidak akan sulit untuk menentukan sub-tema yang akan dibuat dalam episode berkelanjutan.
“Nentuin tema ini gampang banget. Dimulai dari hal-hal yang kita tau dan kita kuasain atau bisa dimulai dari hobi temen-temen. Kemudian temen-temen pecah tema utama tadi jadi ke sub-tema, ini berguna agar kalian nggak bingung pas mau bikin podcast untuk episode-episode selanjutnya,” ucap Albert.
Sementara itu, Podcaster dan Trainer Audio Storytelling sekaligus Co-Founder Paberik Soeara Rakjat, La Rane Hafied Gany ikut menjelaskan hal penting lainnya dalam membuat podcast.
Ia mengatakan bahwa storytelling atau bercerita juga menjadi poin penting dalam membuat podcast. Konten podcast harus memiliki storytelling yang menarik agar pendengar mau mendengarkan podcast hingga akhir.
“Jadi esensi atau inti dari podcast itu adalah bercerita, coba bayangkan kalau dengerin orang cerita lewat podcast kan seakan-akan kayak bercerita langsung dengan kita. Nah itu menjadi alasan kenapa bercerita itu bisa jadi cara atau konten yang bisa menarik audience atau para pendengar buat tetep dengerin podcast kita sampai selesai,” jelasnya.
Rane pun menyebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat bercerita di podcast agar konten yang dibuat bisa menarik, yaitu untuk apa dan untuk siapa konten itu dibuat serta bagaimana cara penyampaian podcast itu
“Kalau kalian udah bisa menentukan tiga hal tersebut, cerita kalian bisa langsung masuk ke para pendengar dan nggak bikin mereka bingung dengan apa yang kalian ceritakan,” ujarnya.
Kelas Podcast jadi Bekal Siswa Disabilitas Hadapi Dunia Kerja
Kegiatan Kelas Podcast untuk Disabilitas Netra di Bandung sendiri merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SLBN A Pajajaran, Gun Gun Guntara mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, kelas podcast tak hanya meningkatkan kreativitas namun juga dapat memberikan bekal bagi para siswa disabilitas untuk siap terjun ke dunia kerja setelah lulus.
“Saya sangat mendukung kelas podcast yang diadakan oleh Kominfo ini, karena siswa dapat dibekali oleh ilmu-ilmu yang dapat meningkatkan kreativitas mereka dan dapat menjadi modal kesiapan mereka untuk bekerja setelah lulus dari SLB ini,” ujarnya.
Lihat juga: Bantu Ciptakan Ruang Digital yang Positif, Literasi Digital Penting Dimulai dari Keluarga
Acara dihadiri oleh kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari siswa SLBN A Pajajaran Kota Bandung, kalangan disabilitas binaan Balai Disabilitas Wyata Guna, dan komunitas disabilitas Kota Bandung.
Peserta mendapatkan pemahaman dan pelatihan mengenai prinsip-prinsip pembuatan podcast yang spesifik untuk kalangan tuna netra, mulai dari pengenalan dasar produksi, penggunaan aplikasi, teknik vokal dan presenting hingga berbagai ide untuk membuat podcast.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info terkait literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, kanal YouTube Literasi Digital Kominfo, dan website literasidigital.id. (ryo)