Kab. Bandung Barat Kuatkan 6 Dimensi Smart City untuk Dukung Branding The Beauty of Priangan

Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City, Kabupaten Bandung Barat (2/8).

Bandung Barat, Ditjen Aptika – Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukan komitmennya dalam pembangunan kota pintar untuk mendukung branding The Beauty of Priangan. KBB menguatkan enam dimensi smart city untuk mendukung branding tersebut. 

Adapun enam dimensi tersebut diantaranya, tata kelola birokrasi (smart governance), pemasaran daerah (smart branding), perekonomian (smart economy), ekosistem permukiman penduduk (smart living), lingkungan masyarakat (smart society), dan pemeliharan lingkungan (smart environment).

“Sejak terpilih menjadi salah satu kota/kabupaten yang diusung menjadi smart city pada 2022 silam, Kabupaten Bandung Barat semakin menunjukkan komitmennya dalam pembangunan kota pintar melalui penguatan enam dimensi smart city. Enam dimensi ini saling berhubungan erat dalam mendukung gagasan ‘The Beauty of Priangan’ untuk mengoptimalkan potensi lokal di Bandung Barat,”ujar Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan dalam sambutannya pada Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City, di Kab.Bandung Barat pada Rabu (02/08/2023).

The Beauty of Priangan, lanjut Bupati Hengky merupakan branding yang dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

“Gagasan tersebut memiliki arti bahwa Tuhan pun menciptakan Bandung dengan tersenyum karena keramahtamahan masyarakatnya, keanekaragaman budaya, dan keindahan alamnya, menjadikan Bandung Barat bernilai dan memiliki daya tarik sendiri,” terangnya.

Dari sisi governance, KBB telah memiliki mall pelayanan publik (MPP) online yang dapat diakses melalui mpp.bandungbaratkab.go.id dan mal pelayanan publik (MPP) fisik yang terletak di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Melalui MPP tersebut, masyarakat dapat mengakses kurang lebih 111 pelayanan yang tergabung dari 30 Perangkat daerah di KBB. 

Dari sisi economy, KBB telah melakukan beberapa strategi di antaranya kolaborasi pentahelix yang melibatkan peran swasta, media, akademisi, pemerintah, dan masyarakat secara konsisten. Selain itu, juga menghadirkan Super Apps Bernama KBB Berkah. Aplikasi ini memuat katalog produk UMKM sebagai sarana promosi produk dan informasi mengenai wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat.

Dari sisi society dan living, KBB memiliki aplikasi laporkanghengki.bandungbaratkab.go.id untuk mengakomodasi permintaan maupun aduan masyarakat terkait kejadian-kejadian yang ada di masyarakat.

Terakhir, dari sisi environment, semua kebijakan yang dibuat telah mempertimbangkan aspek lingkungan, termasuk menjalankan program pengelolaan lingkungan hidup dengan melibatkan berbagai stakeholder dan  kelompok masyarakat, LSM lingkungan, dan sekolah adiwiyata.

Hadirkan Inovasi Baru dalam Penyusunan Masterplan Smart City

Peserta Bimtek Masterplan Smart City (2/8)

Pemerintah KBB saat ini tengah menyusun Masterplan Smart City dan Quick Win Kota/Kabupaten Tahun 2023. Berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo, Smart City bertujuan untuk menciptakan sebuah pemerintahan kota/kabupaten dengan tata kelola dan inovasi demi meningkatkan kualitas layanan publik.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) KBB, Yoppie Indrawan menjelaskan penyusunan masterplan ini dilakukan setelah terjadi penandatanganan MoU antara Bupati Bandung Barat dan Dirjen Aptika Kominfo.

“Setelah penandatanganan, dilanjutkan dengan pelaksanaan bimbingan teknis yang akan diselenggarakan sebanyak empat kali. Hari ini (Rabu, 02/8) menjadi bimtek tahap II dalam penyusunan Masterplan Smart City yang dihadiri oleh Perangkat Daerah di KBB,” ucap Yoppie.

Ia berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat menghasilkan satu masterplan yang bisa dipakai Pemda KBB menuju kabupaten cerdas di tahun-tahun yang akan datang.

Pada acara yang sama Tenaga ahli Kemenkominfo, Prof. Harya Damar Widi Putra menjelaskan, pembangunan Smart City bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur TIK atau yang berbasis teknologi saja.

“Smart city itu melibatkan seluruh pihak, layanan kesehatan, layanan pendidikan, layanan ekonomi, layanan perizinan, layanan terkait lingkungan, dan sebagainya,” jelasnya. 

Ia menyebutkan bahwa substansi dari bimtek yang dilaksanakan adalah agar para peserta mampu merumuskan inovasi baru.

“Inovasi-inovasi baru, ide-ide yang fresh yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun, 5 tahun, hingga 10 tahun ke depan,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Aptika Diskominfotik KBB, Timmy Sampurna Irawan menambahkan, dengan adanya kegiatan ini dapat memunculkan inovasi-inovasi baru dari masing-masing perangkat daerah terhadap permasalahan yang sedang dan akan dihadapi KBB yang dipandang dari enam dimensi Smart City.

Smart city ini terkait dengan misi ke-4 bupati Kabupaten Bandung Barat, yaitu pengelolaan tata kelola pemerintahan yang baik. Ini merupakan suatu keniscayaan digitalisasi layanan pemerintah pada masyarakat supaya lebih mudah, efektif, dan efisien dalam pelayanan,” jelasnya.

Pada akhir ssambutannya ia juga berharap, melalui kegiatan tersebut dapat tersusun  perencanaan/masterplan smart city yang terintegrasi dengan RPJMD ataupun RENSTRA (rencana strategis) Bandung Barat. Selain itu diharapkan dapat terlahir inovasi-inovasi baru untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat. (ran)

Print Friendly, PDF & Email