Jakarta, Ditjen Aptika – Ditjen Aptika merilis 18 Startup terpilih untuk mengikuti Startup Studio Indonesia (SSI) batch 7. Pada SSI Batch 7 begitu banyak startup yang menarik dengan sektor yang bervariasi.
“Kami dengan bangga menyambut ke-18 startup terpilih pada SSI Batch 7 ini. Senang ada banyak startup menarik dengan sektor yang bervariasi seperti kesehatan, perikanan, agrikultur, supply chain, penggerak UKM, hingga properti dan konstruksi,” ujar Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan saat konferensi pers daring Founder’s Camp SSI Batch 7 secara daring, Kamis (24/08/2023).
Lanjut Dirjen Semuel, ke-18 startup tersebut telah membuktikan kualitas dan keunikannya dengan berhasil melewati tahapan seleksi yang ketat. Pada SSI batch 7, terdapat juga startup yang fokus kepada industri migrant, property and construction, dan immersive technology yang belum atau jarang ada sebelumnya.
Adapun ke-18 Startup terpilih tersebut, yaitu AyoKenalin, CareNow, Bano, Farmacare.id, Gapai.id, Healthpro, HIGO, Invelli, Krealogi, Kukerja, Lokatani, Prowriting, Raggam, Ravelware, Rey.id, Secha, Setoko, dan Woowa.
Mereka telah dikurasi oleh dewan kurator berdasarkan faktor product-market fit traction, founder’s profile, local defensible-factor, dan market size. Proses kurasi meliputi analisis proposal dan laporan bisnis, presentasi dari setiap perwakilan peserta, serta wawancara.
Dewan kurator SSI pun merupakan praktisi dan ahli yang berpengalaman di startup digital sehingga tentunya dapat menilai startup yang potensial untuk berkembang pesat melalui SSI.
SSI sendiri berperan sebagai wadah akselerator untuk early-stage startup dengan memberikan akses untuk mendapatkan pelatihan intensif, mengembangkan, serta menyempurnakan produk dan bisnisnya atau menyempurnakan product market fit-nya.
Lihat Juga: Startup Studio Indonesia Jawab Tantangan Early-Stage Startup Hadapi Ketidakpastian Pasar
Menurut pria yang akrab disapa Semmy itu, SSI merupakan tahapan yang penting untuk startup karena di era sekarang ada dua kriteria yang harus dipenuhi suatu startup untuk meningkatkan kesempatan sukses dan tetap bisa masuk dalam lingkaran kompetisi.
“Pertama adalah meningkatkan tingkat produktivitas yang berkelanjutan melalui teknologi dan yang kedua, mampu memprediksi dan memenuhi kebutuhan serta harapan dari konsumen,” tambahnya.
Program tersebut diadakan selama empat bulan. Startup akan mengikuti sesi Founder’s Camp selama 3 hari dan 1-on-1 Coaching selama 3 bulan dengan fokus utama pada product-market-fit journey.
“Tujuan utama dari 1-on-1 Coaching adalah mempertemukan peserta startup dengan jajaran coach yang merupakan para pendiri maupun praktisi startup aktif dan terkemuka untuk kemudian menjadi wadah transfer pengetahuan dalam berbagai aspek seperti pengembangan produk, penjualan, model bisnis, user acquisition and retention hingga sales and marketing,” jelas Semmy.
Rangkaian program kemudian akan ditutup dengan Milestone Day. Para peserta berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis produk dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Lihat Juga: Kolaborasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekosistem Startup Digital di Indonesia
Pada akhir sambutanya, Dirjen Semuel menekankan semangat kolaborasi dan gotong royong dalam pengembangan ekosistem startup Indonesia.
“Manfaatkan kesempatan ini dengan semaksimal mungkin dan kami harap dapat menggunakan ilmu yang didapatkan untuk mengeskalasi startup dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara. Mari bersama-sama kita #GoTheExtraMiles untuk membangun ekosistem startup digital nasional,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Ketua Tim Startup Digital Direktur Pemberdayaan Informatika (Sonny Sudaryana), Managing Partner SSI (Italo Gani), dan Alumni SSI Batch I yang juga merupakan COO dan Co-Founder Rekosistem (Joshua Valentino). (pag)