Magelang, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo membekali ilmu literasi digital kepada mahasiswa Universitas Negeri Tidar (Untidar) Magelang sebelum melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahap I tahun 2023. Tahun ini literasi digital dan pemberitaan digital menjadi fokus kegiatan KKN.
Rektor Untidar Magelang, Sugiyarto mengatakan, KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“KKN periode ini berbeda dari tahun-tahun yang sebelumnya, karena dalam pelaksanaan KKN periode ini Universitas Tidar bekerja sama dengan Kementerian Kominfo. Sebelum menjalankan program KKN, para mahasiswa diberikan pemahaman literasi digital dan pemberitaan digital,” katanya saat Training of Trainer Literasi Digital KKN Universitas Tidar, di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr.H.R.Suparsono, Selasa (04/07/2023).
Selama dua hari ke depan, lanjut Sugiyarto, yakni hari Selasa-Rabu, 4-5 Juli 2023 akan dilaksanakan Training of Trainer (ToT) Literasi Digital dan Pemberitaan Digital oleh Untidar dan Kominfo RI.
“Sebanyak 1.407 mahasiswa peserta KKN Untidar Magelang yang akan terbagi ke dalam 142 kelompok KKN mengikuti training of trainer (ToT) literasi digital dan pemberitaan digital sebelum terjun ke masyarakat. Pelaksanaan kegiatan literasi digital KKN Untidar menargetkan 14.200 penerima literasi digital.
Peserta KKN akan diterjunkan pada 10 Juli 2023 dan akan ditarik kembali di tanggal 11 Agustus 2023. Desa dan kelurahan lokasi KKN Untidar tahun 2023 periode 1 berada di 20 kecamatan, 77 desa di Kabupaten Magelang di mana 70 desa dengan status Kemiskinan Ekstrem (KE), dan 7 desa merupakan desa binaan Untidar, serta 17 kelurahan di Kota Magelang.
KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Pelaksanaan KKN bersifat interdisipliner dan sekaligus pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui KKN mahasiswa dihadapkan secara langsung kepada masyarakat yang memungkinkan berlangsungnya sifat saling belajar dan membelajarkan antara keduanya.
Melihat ekologi pembelajaran di universitas yang dinamis dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan-teknologi serta semakin kompleksnya permasalahan dan kebutuhan masyarakat, menuntut pelaksanaan KKN yang semakin baik.
“Bagi mahasiswa ini adalah lompatan yang luar biasa. Dengan menguasai digital kita mempunyai nilai plus, yaitu bisa tenar di dunia maya,” pungkas Sugiyarto.
Lihat juga: Kominfo Gandeng 12 Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Digital Pendidikan
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyampaikan KKN ini cara lebih mendekatkan pada masyarakat.
“Masih banyak masyarakat yang belum terliterasi, dalam ToT ini akan secara ringkas menerima empat aspek terkait digital skill atau kemampuan untuk memanfaatkan teknologi, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital,” katanya.
Ia berharap para mahasiswa nanti menyampaikan kepada masyarakat di dunia digital tetap harus menjaga sopan santun, tata krama, dan etika.
“Para mahasiswa ini adalah calon penerus bangsa, sehingga kami mengharapkan dari program literasi digital ini tidak hanya faktor-faktor yang sifatnya edukatif saintifik, tetapi justru memupuk sensifitas atau empati mereka terhadap kehidupan masyarakat,” katanya.
Sedangkan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untidar, Eny Boedi Orbawati, menyampaikan kegiatan literasi digital ini sejalan dengan program-program KKN Untidar, yakni program edukasi dan karya pengabdian.
“Para mahasiswa bisa memilih program kegiatan sesuai peminatan dan bidang ilmu masing-masing serta sesuai dengan permasalahan yang ada di lokasi KKN, sedangkan program literasi digital ini merupakan program wajib bagi mahasiswa KKN,” katanya.
Ia menuturkan LPPM telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Ditjen Aptika Kominfo tentang pelaksanaan kegiatan literasi digital sektor pendidikan tinggi. Adapun ruang lingkup pelaksanaan kegiatan tersebut berupa ToT secara daring dan luring dengan peserta minimal sebanyak 1.000 orang yang meliputi mahasiswa KKN, dosen pembimbing lapangan dan narasumber pada pelaksanaan literasi digital di desa wilayah KKN. (apt)