Manado, Ditjen Aptika – Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo mengajak mahasiswa Universitas Katolik De La Salle (Unika), Manado, Sulawesi Utara, agar bisa membangun usaha rintisan digital melalui pengembangan inovasi platform game edukasi. Salah satu caranya dengan mengikuti program pelatihan 1000 Startup Digital.
“Kesempatan untuk mengembangkan skill bagi teman-teman mahasiswa dalam membangun platform game edukasi juga terbuka lebar. Salah satu cara dengan mengikuti pelatihan startup digital yang sudah kami sediakan,” ujar Tim Startup Digital Ditjen Aptika, Titah Wulandari saat kegiatan daring Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Manado, Selasa (20/06/2023).
Titah juga menyampaikan bahwa dalam pengembangan platform digital, khususnya platform game edukasi, tentunya harus mengoptimalkan empat pilar literasi digital, terutama digital skill.
“Digital skill harus ada ketika membangun startup, banyak game yang bersebaran di Android maupun IOS tidak mengutamakan nilai edukasi dan kebermanfaatan dalam peningkatan skill, tentunya ini harus kita jadikan kesempatan dalam pengembangan platform digital kedepannya,” jelas Titah.
Sementara itu saat sesi diskusi, Chief Executive Officer Digital Hunter, Indah Josephin menyampaikan ada beberapa main concept dalam membuat aplikasi game agar aplikasi memiliki nilai edukasi yaitu meliputi play to earn gaming, the guild system, dan online to offline gameplay.
“Play to Earn Gaming ini konsep dimana pengguna dapat memperoleh reward dalam game sebagai imbalan atas pencapaian pengguna. Kalau The Guild System, pengguna dapat membuat komunitas diskusi dan tim dalam peningkatan skill saat game berlangsung. Terakhir Online to Offline Gameplay, konsep yang menggabungkan pengalaman bermain game secara online dengan aktivitas dunia nyata,” jelas Indah.
Indah menyebut, konsep-konsep itu sudah ia terapkan dalam mengembangkan startup miliknya untuk menciptakan nilai kebermanfaatan startup itu sendiri.
“Main concept ini sudah saya gunakan dalam mengembangkan startup yang saya bangun, harapannya selain dari profitabilitas nilai kebermanfaatan juga harus ada dalam membangun usaha rintisan,” terangnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy J.R Lampus menyatakan bahwa Pemprov Sulawesi Utara optimis dalam pengembangan inovasi digital melalui peningkatan pengetahuan masyarakat.
“Kita sangat optimis dengan pengembangan inovasi digital, ini dibuktikan dengan banyaknya usaha rintisan dari wilayah Manado yang mampu bersaing ditingkat internasional,” terangnya.
Ia pun berharap banyak praktisi startup, khususnya dari generasi Z, yang muncul untuk menjadi penggerak transformasi digital di daerah. “Harapannya akan banyak lahir praktisi startup yang berasal dari Gen Z untuk menjadi penggerak transformasi digital agar pengetahuan masyarakat di daerah kita meningkat,” pungkas Jemmy.
Lihat juga: Kominfo Ajak ASN Bengkulu Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat Desa
Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, fresh graduate, profesional, wirausahawan hingga startup enthusiast di wilayah Sulawesi Utara.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud responsif Ditjen Aptika dalam menerima tanggapan masyarakat terkait perkembangan startup digital sekaligus menjadi langkah awal dalam memperkenalkan apa itu startup serta menanamkan pola pikir kewirausahaan. (rar)