Jakarta, Ditjen Aptika – Isu dugaan kebocoran data registrasi kartu SIM banyak diangkat media sehari terakhir. Kementerian Kominfo berkomitmen menjaga keamanan data pribadi masyarakat dengan langsung menindaklanjuti hal tersebut.
“Kami telah menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dugaan kebocoran data pendaftaran Kartu SIM telepon Indonesia dengan melakukan koordinasi bersama ekosistem pengendali data,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (06/09/2022).
Semuel mengakui ada kecocokan data NIK hingga 20 persen dari sampel. Hal itu setelah dilakukan tindaklanjut melibatkan Kominfo, CyberCrime Polri, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan seluruh operator seluler.
Sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dengan kapasitas 87 GB dijual di situs gelap oleh user BreachForums dengan nama Bjorka. Ia mematok harga US$50 ribu (sekitar Rp744 juta) sembari menyertakan sampel data sebanyak 2GB.
HUB.ID Summit jadi Wadah Penghubung Startup dan Perusahaan Modal Ventura
Isu terbanyak kedua tentang HUB.ID Summit 2022, acara yang dihelat Kemkominfo untuk mengembangkan ekosistem startup. Acara itu menjadi ajang pertemuan bisnis startup dan para modal ventura selama dua hari pelaksanaan.
“Kami percaya startup di Indonesia memiliki kemampuan dan potensi untuk menjadi tech giant. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menggelar HUB.ID Summit sebagai hub untuk menghubungkan startup tingkat awal, modal ventura, dan mitra bisnis, untuk menjajaki peluang kolaborasi dan investasi,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan saat memberi sambutan secara virtual pada acara pembukaan HUB.ID Summit di BICC Nusa Dua, Bali, seperti dilansir dari Beritasatu.com, Senin (05/09/2022).
Kemkominfo menyampaikan pihaknya telah mengkurasi 80 startup untuk kegiatan temu bisnis tersebut. Puluhan startup itu bergerak di berbagai bidang, antara lain teknologi dan kesehatan, layanan publik, e-commerce, dan web 3.0.
Pertemuan bisnis yang telah tercipta mencapai 803 pertemuan dengan 2.200 peserta yang mengajukan pertemuan bisnis dengan para calon pemodal. (lry)