Yogyakarta, Ditjen Aptika – Teknologi digital trucking dalam bisnis jasa logistik memudahkan mekanisme perusahaan jasa logistik dalam mendapatkan informasi secara jelas karena sistem dan jaringan sudah terintegrasi satu sama lain. Teknologi itu membuat pengiriman menjadi lebih efisien dan meningkatkan mobilitas.
“Digital trucking pada last mile delivery dapat meningkatkan efisiensi pengiriman serta menciptakan mobilitas yang lebih baik karena dapat diakses di mana saja dan kapan saja dalam hal manajemen dan pengelolaan datanya,” kata Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kementerian Kominfo, Wijayanto saat acara Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi Digital Trucking Sektor Logistik di Yogyakarta, Jumat (16/9/2022).
Wijayanto juga menyampaikan, teknologi digital trucking dalam satu telepon seluler akan memudahkan pelaku bisnis mendapatkan akses data yang lebih akurat, serta meminimalisir kesalahan pada saat proses pengiriman.
“Tentunya ini dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam proses pengiriman, karena sistem pengiriman memungkinkan sistem dan teknologi lainnya berperan lebih besar dibandingkan dengan peran manusia. Otomatisasi karena terpantau rutenya, bisa membantu mengurangi kesalahan dalam pengiriman,” jelasnya.
Saat ini Indonesia sedang berupaya dalam menerapkan teknologi digital pada setiap sektor industri untuk memaksimalkan transformasi digital yang kian masif. Sebagai informasi, Sistem digital trucking pada last mile delivery memungkinkan para pelaku bisnis untuk melacak produk dan pengiriman mereka dari titik asal ke tujuan akhir. Sistem ini memberi perusahaan visibilitas real-time ke dalam rantai pasokan dari perusahaan pengirim.
Lebih lanjut Wijayanto menambahkan, program ini tentunya sejalan dengan komitmen pemerintah yakni Go Digital, untuk mendorong transformasi digital di enam sektor, salah satunya logistik. Karena targetnya agar masyarakat luas bisa memanfaatkan teknologi digital.
“Di Indonesia sendiri, transformasi rantai pasok dan logistik yang berbasis teknologi digital terus didorong pertumbuhannya. Dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik, menurunkan biaya administrasi dan meminimalisir biaya-biaya lainnya yang tidak dibutuhkan,” terangnya.
Selain memberikan pemahaman tentang digital trucking, imbuh Wijayanto, acara itu juga turut mengkaji dukungan dan kebijakan terkait digitalisasi sektor logistik di Kota Yogyakarta.
Lihat juga: Layanan Gudang Online untuk Optimasi Penjualan UMKM di Surabaya
Adapun, Supply Acquisition Team Deliveree, Visynu Yulaksana menjelaskan sistem pengiriman digital trucking diawali dari pelanggan memesan barang dan diterima oleh unit bisnis yang ada. Selanjutnya, barang diproses dan dikemas, lalu diserahkan kepada pihak kurir ataupun jasa pengiriman untuk dikirim langsung pada masyarakat.
Dengan demikian, alur pengiriman barang oleh pihak pengirim akan terlacak dalam sistem yang dimiliki unit bisnis tersebut. “Pelacakan juga dapat dilihat oleh para masyarakat sebagai konsumen yang menginginkan informasi dari barang logistik yang dikirimkan,” kata Visynu.
Ia juga menambahkan, dengan adanya alur semacam itu maka transparansi dan efisiensi dapat dirasakan oleh semua pihak, baik unit bisnis, jasa pengiriman barang, maupun pelanggan.
Upaya mengakselerasi transformasi digital di bidang sektor logistik rantai pasok menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan sektor-sektor ekonomi produktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Di samping itu, pelaku bisnis jasa sektor logistik ke depan membutuhkan solusi digital dalam menjawab tantangan-tantangan mendasar di lapangan,” tutup Visynu. (ea)