Kuningan, Ditjen Aptika – Mewujudkan kota cerdas menjadi kebutuhan setiap kota untuk meningkatkan layanan kepada masyarat. Pemerintah Kabupaten Kuningan berupaya mencapai hal itu dalam kondisi geografis yang sulit.
“Persaingan antar kota atau kabupaten tidak bisa kita elakkan lagi. Kita harus bisa mencanangkan smart city dalam semua aspek, semua bidang, agar bisa lebih cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wakil Bupati Kuningan, M. Ridho Suganda saat membuka acara Bimbingan Teknis Tahap 1 Penyusunan Masterplan Smart City di Kabupaten Kuningan, Senin (13/6/2022).
Wabup berharap masterplan ini nantinya menjadi pedoman bersama untuk menuju Kuningan Kota Cerdas. Untuk itu dibutuhkan kerja sama seluruh pihak, termasuk penyediaan infrastruktur internet di Kabupaten Kuningan yang memiliki kondisi geografis beragam.
“Tidak hanya dataran, tapi juga ada bukit, pegunungan, dan hutan. Di sejumlah lokasi masih terdapat blankspot. Perlu bantuan semua pihak agar kota cerdas yang kita dambakan sejak beberapa tahun lalu terwujud,” tuturnya.
Ridho pun menjelaskan, berdasarkan penilaian dari Kemkominfo Pemkab Kuningan secara umum sudah siap menuju smart city. Kesiapan struktur atau SDM mencapai 70%, infratruktur 87%, dan suprastruktur atau regulasi sebesar 48%.
“Pemkab Kuningan juga sudah memiliki command center yang merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Barat. Melalui sarana ini pimpinan dapat memantau aktivitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun masyarakat secara realtime,” katanya.
Ia juga mengharapkan adanya smart city akan memudahkan Pemkab Kuningan mengelola big data dalam menyusun dan melaksanakan program atau kebijakan.
“Persyaratan kita mempunyai program yang baik apabila didukung dengan data memadai. Dengan adanya smart city, aksesibilitas data yang baik akan terpenuhi,” tutup Ridho.
Lihat juga: Pemkab Humbahas Optimis Smart City akan Sukseskan Pariwisata Danau Toba
Sementara itu tenaga ahli penyusunan masterplan smart city, Muhammad Mishbah menjelaskan penerapan konsep kota cerdas terdiri dari enam dimensi, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living.
Namun Mishbah mengingatkan, pemahaman tentang kota cerdas harus luwes, yaitu wilayah yang dikembangkan dan dikelola melalui inovasi yang meliputi berbagai bidang dan keilmuan.
“Inovasi dalam smart city tidak serta merta teknologi dan teknologi informasi. Kota cerdas itu bersifat lintas sektor dan lintas ilmu,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Mischbah memperkenalkan Aplikasi Manajemen Inovasi untuk memudahkan inventarisir masalah dan inovasi, serta perencanaan program. Aplikasi itu dapat digunakan oleh Organisasi Perangkat Derah (OPD) dan Dewan Smart City Kabupaten Kuningan.
“Melalui aplikasi ini kita dapat mengisi permasalahan, kebutuhan, inovasi, analisis SWOT, dan rencana aksi. Semua itu dapat dapat dipantau bersama melalui dashboard, agar perencanaan smart city berjalan tepat sasaran,” terangnya.
Sedangkan perwakilan dari Ditjen Aptika Kemkominfo, Maykada Harjono menyampaikan Gerakan Menuju Smart City sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2020 untuk percepatan transformasi digital. Pemerintah daerah yang terpilih berdasarkan kesiapan e-government, kemampuan keuangan, serta komitmen kepala dan perangkat daerah.
“Sejak dimulai pada 2017 lalu, hingga tahun 2021 tercatat 148 kabupaten/kota telah menyusun masterplan smart city. Tahun 2022 ini terpilih sebanyak 50 kota, termasuk Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Lihat juga: Pemkab Beltim Sambut Smart City untuk Kembangkan Wisata Tanjung Kelayang
Penyelenggaraan bimtek selama dua hari itu akan menghasilkan Buku 1 berjudul Analisis Strategi Smart City Daerah. Keterlibatan seluruh OPD dan Dewan Smart City sangat diharapkan agar bimtek berjalan efektif.
“Mengutip sambutan Pak Sekda tadi, kegagalan membuat rencana sama dengan merencanakan kegagalan. Melalui bimtek smart city ini mari kita sama-sama merencanakan keberhasilan untuk Kabupaten Kuningan yang lebih baik,” pungkas Maykada.
Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah Kab. Kuningan, Rian Rachmat Yanuar; Kepala Bidang Aplikasi Informatika, Engking Sarki; Tim Pembimbing Penyusunan Masterplan Smart City, serta kepala/anggota Dewan Smart City dan OPD di Kabupaten Kuningan. (mhk)