Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai pembangunan pusat data nasional sedang ramai diberitakan media. Kemkominfo akan membangun empat Pusat Data Nasional (PDN) berstandar global Tier-IV guna mewujudkan pemerintah berbasis digital dan tata kelola data di Indonesia. Fasilitas ini dibangun untuk mendukung pelayanan publik yang efisien, efektif serta transparan.
PDN pertama dibangun di Jabodetabek, tepatnya di Kawasan Deltamas Industrial Estate. Pemilihan wilayah ini disebut karena menjadi kawasan pusat pemerintahan saat ini. PDN kedua dibangun di Batam, yaitu di kawasan Nongsa Digital Park. Kawasan ini dipilih karena dinilai sudah memiliki infrastuktur yang mampu menghubungkan wilayah tersebut dan sekitarnya ke kawasan Barat Indonesia.
“Pembangunan pusat data di Batam karena kawasan ini sudah tersedia jaringan fiber optic yang dapat menghubungkan Batam dengan kawasan barat Indonesia,” kata Menkominfo, Johnny G Plate, dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/06/2022).
Selanjutnya, PDN ketiga akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur guna mendukung pusat pemerintahan baru. Terakhir, PDN keempat akan dibangun di Labuban Bajo untuk menghubungkan Indonesia bagian barat dengan timur.
Menkominfo juga menjelaskan pemilihan lokasi pusat data yang berbeda-beda dilatari kebutuhan untuk menghubungkan antarwilayah layanan pemerintah. Perihal koneksi antar PDN, Johnny menyatakan akan ditopang oleh jaringan Palapa Ring.
Kemenkominfo Beri Pelatihan Literasi Digital 30 Widyaiswara Kemendagri
Isu lain yang sedang ramai diberitakan media yaitu mengenai literasi digital. Kemkominfo menggandeng Kemendagri mengadakan kegiatan Training of Trainers (ToT) Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Hotel Santika, Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan pada 23-25 Juni 2022. Program tersebut menyasar berbagai daerah dan menargetkan 50 juta orang mendapatkan literasi digital pada 2024.
Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan, kegiatan yang diikuti 30 widyaiswara tersebut bertujuan untuk mendorong ASN mengenal dan mengadopsi teknologi digital.
Peserta diarahkan menjadi trainers untuk mengedukasi literasi digital di sektor pemerintahan dalam mendukung tercapainya target kumulatif 50 juta orang terliterasi pada 2024.
“Seperti calistung (baca, tulis, dan hitung) pada saat kita masih kecil, literasi digital tidak bisa lepas dari kehidupan kita pada saat ini,” jelas Bonifasius dalam pernyataan di Kota Tangsel, dikutip dari Republika.co.id, Jumat (24/6/2022).
Menurutnya, ASN berperan penting dalam transformasi digital. Laporan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam infografis Statistik Indonesia tahun 2021 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ASN di Indonesia sebanyak 4.168.118 orang. Data statistik tersebut menunjukkan bahwa ASN berpotensi sebagai aspek penting dalam percepatan transformasi digital untuk meningkatkan Indeks Literasi Digital Nasional. (frs)