Bengkulu, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo melalui Ditjen Aptika mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bengkulu untuk meningkatkan literasi digital masyarakat di pedesaan. Caranya melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan.
“Kami berharap Bengkulu dapat memiliki trainer dari Penggerak Swadaya Masyarakat untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan digital ASN dalam menunjang tugas dan fungsinya, serta masyarakat desa agar dapat beradaptasi memasuki era digital,” kata Ketua Tim Ketua Literasi Digital Sektor Pendidikan, Niki Maradona pada kegiatan Pelatihan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Penggerak Swadaya Masyarakat di Bengkulu, Selasa (14/6/2022).
Ia menjelaskan literasi digital dapat dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat desa. Hal tersebut juga dapat membantu tugas Kominfo sebagai pelaksana kegiatan literasi digital di daerah.
“Kompetensi literasi digital yang dapat diajarkan tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital safety),” jelas Niki.
Lihat juga: Hadapi Era Disrupsi, ASN Harus Miliki Kemampuan Literasi Digital dan Literasi Data
Sementara itu Plt. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kemendesa, Sumardi menambahkan masyarakat desa dapat menerapkan materi literasi digital yang disampaikan untuk promosi Bumdes melalui sosial media.
“Sementara untuk ASN, literasi digital merupakan kompetensi yang mencakup kemampuan kerja setiap individu yang meliputi lingkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja di era digital yang sesuai dengan standarisasi yang diharapkan masing-masing instansi,” jelas Sumardi.
Literasi digital dapat menambah wawasan masing-masing individu dan bermanfaat meningkatkan kemampuan untuk lebih kritis dalam berpikir dan memahami informasi.
Ia berharap pihaknya dapat terus membantu Kemkominfo dalam meningkatkan literasi digital masyarakat desa khususnya di Bengkulu.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bengkulu, 30 peserta Penggerak Swadaya Masyarakat yang berasal dari Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bengkulu, Dinas PMD Provinsi Bengkulu, Disnakertrans Provinsi Bengkulu, dan Dinas PMD Kabupaten Bengkulu Tengah. (pag)