Kuningan, Jawa Barat – Sejak pandemi Covid-19, sistem belajar mengajar banyak memanfaatkan teknologi informasi. Digitalisasi sekolah menjadi terobosan dunia pendidikan di Indonesia.
“Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran akan mempermudah proses belajar mengajar, sehingga guru dan murid dapat mengakses semua bahan pembelajaran meskipun tidak dalam satu tempat secara bersamaan,” kata Bupati Kabupaten Kuningan, Acep Purnama pada kegiatan Piloting Transformasi Digital Sektor Pendidikan: Peran Teknologi Digital dalam Mendukung Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Selasa (7/6/2022).
Ia menambahkan, penerapan digitalisasi sekolah selain merupakan peluang juga merupakan tantangan. Terutama terkait ketersediaan gawai, perluasan jaringan internet, dan konektivitas di beberapa wilayah yang belum memadai.
“Selaku pemerintahan daerah Kabupaten Kuningan, kami wajib menciptakan sarana dan prasarana untuk murid yang tidak memiliki agar ada pemerataan dan persamaan hak belajar,” tegasnya.
Acep juga mengapresiasi kolaborasi Kemkominfo dan Kemendikbudristek yang memberikan pelatihan penggunaan platform digital bagi kepala sekolah dan guru.
“Diharapkan dengan penguasaan teknologi informasi, murid juga dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang lebih dinamis, kreatif, dan inovatif,” ujarnya.
Lihat Juga: Mulai Piloting Tahap 1, Aptika Dorong Guru Bali Manfaatkan Teknologi dalam Kurikulum Merdeka
Sementara itu Direktur Ekonomi Digital, I Nyoman Adhiarna menyampaikan di Kemkominfo khususnya Direktorat Ekonomi Digital Ditjen Aptika, saat ini fokus pada percepatan transformasi digital di enam sektor, yaitu pertanian, maritim, pariwisata, logistik, kesehatan, dan pendidikan.
“Pada sektor pendidikan, kami bergerak sebagai enabler dalam bentuk pendampingan dan fasilitasi untuk mendukung program-program digitalisasi sekolah dari Kemendikbudristek yang merupakan leading sector dari sektor ini,” jelas Nyoman.
Di tahun 2022 program digitalisasi sekolah diselenggarakan menyasar kawasan prioritas, yaitu wilayah ekonomi khusus, sentra kelautan dan perikanan terpadu, kawasan industri kecil dan menengah, serta kawasan pariwisata.
“Sedangkan di Kabupaten Kuningan ini, sasaran sekolah yang dituju adalah sekolah setingkat SD dan SMP,” tambah Nyoman.
Lihat juga: Transformasi Sektor Pendidikan, Aptika Sasar SMA dan SMK untuk Adopsi Teknologi Digital
Acara dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari 50 kepala sekolah dan 50 guru di Kabupaten Kuningan. Turut hadir perwakilan dari Pusdatin Kemendikbudristek, startup Sekolahan.id, dan Assemblr. (pag)