65 Startup Lulusan SSI Sukses Kumpulkan Pendanaan 332 Miliar Rupiah

Startup Studio Indonesia

Jakarta, Ditjen Aptika – Pemberitaan terkait Startup Studio Indonesia 2022 menjadi isu terbanyak periode ini. Program Startup Studio Indonesia (SSI) besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantu alumni meraih pendanaan total Rp 332,1 miliar per Mei. Kementerian pun kembali membuka pendaftaran untuk batch kelima. Total investasi Rp 332,1 miliar itu didapat oleh alumni Startup Studio Indonesia batch 1 hingga 3.

Pada batch pertama, ada 19 perusahaan rintisan yang lolos. Sedangkan pada batch kedua dan ketiga, masing-masing ada 15 startup. Maka total ada 49 perusahaan rintisan. Program Startup Studio Indonesia (SSI) bertujuan mendampingi dan membina para startup digital
tahap awal (early-stage) Tanah Air untuk mencapai product-market fit secara optimal.

“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Samuel Abrijani Pangerapan dalam pernyataan pers seperti dikutip dari antaranews.com, Selasa (21/06/2022).

Kemkominfo, kata Samuel, berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup kebanggaan Indonesia yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar melalui SSI dan program-program lainnya. Dari empat angkatan (batch) SSI yang sudah dijalankan, setiap angkatannya ada 30 hingga 40 persen dari mereka telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti program inkubasi tersebut.

Salah satu alumni yang berkembang pesat setelah mengikuti SSI adalah Verihubs, alumni dari Batch 1. Dengan visi menjadi platform verifikasi paling inklusif di Indonesia, Verihubs mengembangkan solusi Know Your Customer (KYC) berbasis teknologi artificial intelligence (AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.

Dari Batch 2, alumni SSI LingoTalk berhasil meraih dua tahap pendanaan awal dari beberapa investor ternama, seperti Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd setelah mengikuti program SSI. Startup edukasi bahasa asing ini juga meluncurkan lini produk baru untuk segmen anak melalui sekolah, yaitu LingoJunior.

Sementara itu, salah satu alumni SSI Batch 3, Soulparking, terbukti berani keluar dari zona nyaman dengan model bisnis baru berupa sistem franchise dan Hardware-as-a-Service (HaaS). Startup yang mendigitalisasi sistem parkir ini pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan
lebih dari 20 pesen setiap bulan, serta menambah titik operasional sebesar 50 persen dengan berekspansi ke Bali, setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.

Baru-baru ini, Kemkominfo telah resmi membuka pendaftaran program SSI Batch ke-5. Program inkubasi intensif ini bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) tanah air untuk bisa mencapai product-market fit secara
optimal.

Teken MoU SPPT-TI, Mahfud: Wujud Reformasi Penegakan Hukum Bebas Korupsi

Sementara itu isu bidang aptika terkait pemerintahan digital juga mewarnai pemberitaan, penandatangann MoU SPPT-TI menjadi tema yang dibicarakan. Pemerintah atas dukungan Mahkamah Agung RI menandatangani memorandum of understanding (MoU) terkait Sistem Peradilan Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI). Mahfud Md mengatakan kerja sama ini wujud reformasi penegakan
hukum bebas korupsi.

“SPPT-TI yang dimulai dengan penandatanganan adalah upaya mewujudkan kehadiran negara yang melakukan reformasi sistem dalam penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya melalui peningkatan kualitas penanganan perkara hukum
dengan kemajuan teknologi informasi,” katanya seperti dilansir dari detik.com, Selasa (25/06/2022).

Penandatanganan ini digelar di Mahkamah Agung RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2022). Terlihat Ketua Mahkamah Agung (MA) Prof Syarifuddin hadir, didampingi Wakil Ketua MA RI Bidang Yudisial Andi Samsan Nganro dan Wakil Ketua MA RI Bidang Non Yudisal Sunarto.

Adapun sejumlah menteri dan pimpinan lembaga yang hadir antara lain Wakil Kemenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Menkominfo Johnny G Plate, Jaksa Agung ST burhanudin, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kepala BNN RI Komjen Petrus Reinhard Golose, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, hingga Kepala Badan Siber dan Sandi Negara RI Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.

Mahfud Md mengatakan melalui SPPT-TI ini penegakan hukum di Indonesia bisa berjalan secara optimal dengan basis teknologi. Selain itu, dia menyebut prosesnya akan berjalan lebih cepat, akurat, transparan, dan akuntabel. (lry)

Print Friendly, PDF & Email