Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai literasi digital ramai diberitakan media selama 24 jam terakhir. Kementerian Kominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) SiberKreasi kembali menghadirkan kampanye #MakinCakapDigital.
Menggandeng Meta dan Saka Milenial Jawa Tengah, Kemkominfo merilis seri workshop daring terbaru dalam upaya meningkatkan kompetensi digital bagi masyarakat Indonesia. Workshop itu rencananya dilaksanakan secara daring antara 16 April hingga 24 April 2022.
Selain itu, menurut survei yang dilakukan oleh Microsoft untuk menilai “Indeks Kesopanan Digital”, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara, yang merupakan peringkat bawah di antara negara-negara ASEAN.
“Berperingkat sangat rendah pada indeks tersebut sangat berlawanan dengan kultur masyarakat Indonesia yang terkenal sebagai orang-orang yang baik. Meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap hal ini, diperlukan sebuah panduan bagaimana berperilaku baik di ruang digital,” kata Koordinator Literasi Digital Kemkominfo, Rizki Ameliah seperti dikutip dari situs Akurat.co, Kamis (14/4/2022).
Kelas pelatihan akan dilakukan melalui Zoom dan laman Facebook Siberkreasi, pada 16-17 April dan 23-24 April 2022. Pendaftaran kelas terbuka untuk masyarakat umum dan juga anggota Saka Milenial Kwartir Jawa Tengah.
Teknologi Google Dukung Digitalisasi Pembelajaran Siswa-Siswa Madrasah
Isu mengenai Digitalisasi Madrasah juga meramai pemberitaan media. PT Duta Digital Informatika (Dugi) digandeng oleh Ditjen Pendidikan Islam untuk mengakselerasi pembelajaran digital di madrasah. Program ini dituangkan dalam Workshop Berpetualangan Dalam Belajar dalam Google Workspace for Education. Sekadar informasi, Dugi merupakan mitra resmi Google yang mengembangkan dan mewujudkan layanan publik dan korporasi melalui dukungan teknologi Google.
“Akselerasi dari transformasi digitalisasi pendidikan terjadi karena pandemi Covid-19, dimana saat itu pembelajaran harus dilakukan secara daring, dan semoga (digitalisasi) bisa terus bermanfaat bagi rekan-rekan di Ditjen Pendis dan tentunya agar pendidikan madrasah terus maju sehingga menjadi yang terdepan,” tutur Country Lead Google Education Indonesia, Olivia Husli Basrin.
“Akselerasi transformasi digital harus secepatnya dilakukan di lingkup pendidikan madrasah yang sejalan dengan salah satu program prioritas Kemenag. Oleh karena itu, program Madrasah Reform harus fokus mendorong akselerasi tersebut,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari situs Liputan6.com, Rabu (13/04/2022).
Menkominfo, Johnny G. Plate menambahkan, aplikasi Mandiri Belajar adalah suatu upaya konkret transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia, yang ditujukan untuk menunjang implementasi kurikulum mandiri pada madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. (hth)