Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai pengembangan infrastruktur dan teknologi digital ramai diberitakan media. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan menggarap sejumlah proyek digital broadcasting, satelit, hingga Pusat Data Nasional. Proyek tersebut mendapat dukungan investasi sebesar 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp20,057 triliun dari Prancis.
Dukungan investasi dari pemerintah Prancis merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menkominfo Johnny G. Plate beberapa waktu lalu. Franck Riester menyampaikan dukungan yang kuat dari Pemerintah Prancis untuk pembiayaan proyek-proyek tersebut.
“Dukungan ini tentu akan memberi kontribusi bagi geliat pengembangan sektor digital nasional, terutama di tengah tren utilisasi dan inovasi teknologi digital yang makin meningkat,” ujar Dedy Permadi juru bicara Kemkominfo dalam keterangan tertulis dikutip dari Inews.id, Jumat (11/3/2022).
Dia menjelaskan, pembiayaan pembangunan SATRIA-2A 150 Gbps yang diproduksi oleh Thales Alenia Space senilai sekitar 600 Juta dolar AS. Sedangkan pembangunan digital broadcasting di Indonesia untuk TVRI sebesar hampir 400 juta dolar AS, dan pembangunan Pusat Data Nasional atau Government Cloud membutuhkan dana sebesar USD400 Juta.
Kemenkominfo Bereng Siberkreasi Ajak Netizen Bayar Pajak dengan Aplikasi Digital
Isu mengenai literasi digital juga masih ramai diberitakan media, Kemkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar kegiatan bertajuk “Obral Obrol liTerasi Digital” dengan tema “Wajib Bayar Pajak, Wajib Paham Literasi Digital Juga Yuk!!”.
OOTD yang diselenggarakan pada Kamis (10/3/2022) menyajikan berita up to date dan relevan seputar Literasi Digital, dengan menghadirkan narasumber Inge Diana Rismawati, selaku Kasubdit Perpajakan Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas DJP, Martin Anugerah selaku Konten Kreator/ Cameo Project, dan Enda Nasution selaku Koordinator #BijakBersosmed/ Founder HiPajak.id.
Sementara itu, Kepala Subdit Penyuluhan Pajak, Inge Diana Rismawanti mengajak peserta memahami manfaat dari pajak. Rakyat harus mengerti bahwa di dalam APBN ternyata pajak menyumbang 70% dari penerimaan negara.
“Tahun lalu berhasil terkumpul Rp1.230 triliun. Walaupun memasuki tahun pandemi, mengalami penurunan. Tahun 2019 kita sudah mencapai Rp1.330 triliun, tapi tahun 2020 langsung merosot tajam hampir sekitar 15 persen,” ujarnya dikutip dari wartaekonomi.co.id, Kamis (10/02/2022).
Menurut Inge, melalui kegiatan bincang-bincang secara virtual saat ini, diharapkan dapat mencerahkan masyarakat terkait pajak. Terutama kawula muda kaum milenial agar lebih sadar manfaat bayar pajak. (hth)