Kemkominfo: Pandemi Dorong Masyarakat Indonesia Adaptif Terhadap Teknologi Digital

Sekjen Kemkominfo, Mira Tayyiba, saat wawancara dengan tim Humas Kemkominfo (12/02/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai G20 masih ramai diberitakan media. Salah satunya, media mengangkat Kemkominfo dalam beberapa tahun terakhir mendorong masyarakat Indonesia untuk adaptif demi menyesuaikan pembatasan mobilitas dan interaksi fisik.

Sekretaris Jenderal Kemkominfo, Mira Tayyiba dalam siaran langsung Kick Off G20 on Education and Culture mengatakan instrumen yang memfasilitasi sifat adaptif ini adalah teknologi digital.

“Dari pengamatan kami, masyarakat Indonesia ternyata cukup adaptif,” katanya dikutip dari Liputan6.com, Kamis (10/02/2022).

Mira mengungkapkan sekitar 74 persen populasi sudah menggunakan internet. Selain itu, menurut Mira, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bermigrasi ke platform digital selama pandemi Covid-19, bertambah dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

5.310 Sebaran Hoaks Covid-19 Diblokir

Isu mengenai hoaks juga masih ramai diberitakan. Media terus melaporkan sebaran hoaks Covid-19.

Dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (10/02/2022), Kemkominfo menemukan 2.105 hoaks terkait covid-19 yang disebarkan ribuan kali di media sosial periode 23 Januari 2020 hingga 10 Februari 2022. Ratusan di antaranya masuk ranah hukum.

Kemkominfo memerinci 4.797 sebaran hoaks covid-19 di Facebook. Sebanyak 4.641 di antaranya sudah diblokir dan 156 sebaran sedang ditindaklanjuti.

573 sebaran hoaks covid-19 di Twitter dengan rincian 561 hoaks diblokir dan 12 lainnya tengah ditindaklanjuti. Berikutnya, 55 kabar bohong covid-19 di Youtube dengan rincian 54 hoaks diblokir dan satu hoaks sedang ditindaklanjuti. Sebanyak 52 hoaks covid-19 tersebar di Instagram, 43 di antaranya diblokir dan sembilan ditindaklanjuti. (pag)

Print Friendly, PDF & Email