Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai literasi digital masih ramai diberitakan media. Media mengangkat hasil survei indeks literasi digital yang dilakukan Kemkominfo bersama Katadata Insight Center (KIC).
Kajian yang dilakukan Kominfo dan KIC menunjukkan pula bahwa laki-laki, berusia muda, berpendidikan tinggi, dan tinggal di daerah urban cenderung memiliki Indeks Literasi Digital di atas rerata nasional. Fakta lain ialah dari 34 provinsi di Tanah Air, Yogyakarta memiliki indeks tertinggi dengan skor 3,71. Sementara itu, provinsi dengan skor indeks terendah adalah Maluku Utara (3,18).
“Kami ingin mempercepat dan mengawal terus tingkat literasi digital masyarakat, mengimbangi dengan perkembanan teknologi digital yang cepat dan makin strategis bagi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini,” kata Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari Katadata.co.id.
Perilaku masyarakat dalam mengakses internet turut tergambar dari survei yang digagas Kominfo bersama KIC tersebut. Diketahui, masyarakat dapat mengakses internet di mana saja melalui ponsel pintar. Lazimnya aktivitas mengakses internet gencar pada pukul 7 – 10 pagi serta 7 – 9 malam. Penggunaan internet banyak dilakukan untuk berkomunikasi melalui pesan singkat, menggunakan media sosial, dan mencari informasi.
Lansia Paling Banyak Sebar Hoaks dalam Grup Keluarga selama Pandemi Covid-19
Isu mengenai hoaks juga diberitakan media setelah Kemkominfo mengatakan bahwa kelompok lanjut usia paling banyak sebar hoaks selama pandemi Covid-19 di Indonesia dan menjadi korban hoaks paling banyak.
Koordinator Literasi Digital Bagi Masyarakat Kominfo, Rizki Amelia mengatakan bahwa berdasarkan survei pihaknya, warga usia di atas 45 tahun paling banyak menyebarkan hoaks di Indonesia. Mereka merupakan generasi transisi dari analog ke digital yang masih gagap teknologi.
“Kebanyakan isu hoaks yang muncul memang tentang kesehatan bila terkait lansia , mereka banyak menyebarluasakan informasi tanpa mencroscek terlebih dahulu,” ungkap Rizki yang dikutip dari Suara.com, Senin (07/02/2022).
Ia mengatakan, tahun 2022 literasi digital difokuskan pada masyarakat rentan, terutama lansia. Literasi digital ini diharapkan membuat para lansia berpikir kritis menanggapi informasi diterima. (pag)