Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai literasi digital ramai di media selama 24 jam terakhir. Media mengangkat Kemkominfo dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menggelar Selebrasi Digitalisasi Aksara Nusantara.
Momentum ini menandai kehadiran Aksara Nusantara di perangkat digital, setelah berhasil mengusung pembakuan papan tombol (keyboard) dan font aksara Sunda, Jawa, dan Bali mendapat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Acara ini juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Slamet Santoso, Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Doddy Rahadi, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Jazziray Hartoyo, Perwakilan Tokoh Digitalisasi aksara nusantara Richard Mengko.
Slamet dalam kesempatannya mengungkapkan bahwa selebrasi ini adalah bentuk penghargaan bagi Pandi dan pegiat aksara nusantara atas upaya melestarikan aksara daerah.
“Acara ini merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap upaya mengurangi kesenjangan digital, untuk memperluas pengggunaan aksara nusantara di perangkat digital,” kata dia dikutip dari MediaIndonesia.com, Rabu (15/12/2021).
Momentum Digitalisasi dinilai sangat tepat dalam menghadapi perkembangan zaman. Digitalisasi aksara nusantara dipandang perlu dilakukan untuk tetap bisa melestarikan aksara nusantara.
Smart City, Menkominfo Minta Kepala Daerah Tingkatkan Digital Leadership
Isu mengenai Smart City juga ramai diberitakan media selama 24 jam terakhir. Menkominfo, Johnny G. Plate meminta para kepala daerah untuk meningkatkan digital leadership. Hal itu terkait dengan pengembangan smart city di Nusantara yang perlu didukung dengan kemampuan digital mumpuni.
Kemkominfo juga menyiapkan program untuk meningkatkan kapabilitas, pengetahuan, keahlian digital salah satunya melalui Program Digital Leadership Academy (DLA).
“Salah satu aspek penting dalam mengembangkan smart city adalah dengan memiliki kemampuan di bidang digital yang mumpuni. Oleh karena itu, Kemkominfo mengembangkan kapabilitas, pengetahuan, keahlian digital salah satunya melalui Program DLA,” jelas Menteri yang dikutip oleh Beritasatu.com, Selasa (14/12/2021).
Digital Leadership Academy merupakan program pengembangan talenta digital tingkat lanjut atau advance digital skills yang dilaksanakan Kemkominfo. Bertujuan untuk memfasilitasi pelatihan digital bagi para pemimpin, baik di sektor publik maupun di sektor privat. (pag)