Menteri Johnny Ajak Milenial Ikut Sukseskan G-20

Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam World Economic Forum (WEF) Global Coalition on Digital Safety Inaugural Meeting 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (16/09/2021) malam. (Foto: AYH)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai G-20 ramai diberitakan media selama 24 jam terakhir, Menkominfo), Johnny G. Plate mengajak generasi muda atau yang biasa disebut kaum milenial ikut ambil peran dalam menyukseskan Presidensi Indonesia dalam pertemuan 20 negara ekonomi terbesar dunia (G-20).

Peran serta generasi milenial dinilai Menkominfo penting untuk turut menginformasikan tujuan dan manfaat pelaksanaan pertemuan G-20 pada masyarakat.

“Kami harapkan masyarakat mengambil bagian (presidensi G-20), khususnya generasi milenial. Para siswa dan mahasiswa kita harus tahu apa itu (manfaat) kita sebagai ketua presidensi, apa yang akan dilakukan di dalam meeting-meeting agenda G-20 itu,” ujar Menkominfo dikutip dari Beritasatu.com, Rabu (22/12/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan pemahaman masyarakat dalam Presidensi G-20 menjadi pendukung sukses terselenggaranya gelaran internasional tersebut. Maka itu dengan dukungan literasi yang dilakukan generasi milenial, masyarakat diharapkan bisa mengetahui bahwa suara negara-negara G-20 merepresentasikan 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan Global, dan 85 persen perekonomian dunia.

Presiden Tekankan Komitmen Pemerintah Dorong Pemberdayaan Perempuan

Presiden Jokowi, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/08/2021).

Isu mengenai literasi digital juga ramai diberitakan media dalam perhelatan G-20 tersebut. Salah satunya pemberdayaan perempuan Indonesia dalam dunia digital. Media mengangkat pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu infrastruktur digital, literasi digital, dan pelatihan keterampilan kewirausahaan bagi kaum perempuan di pelosok Tanah Air.

Pemerataan infrastruktur digital ditegaskan Presiden sangat diperlukan karena dapat memudahkan kaum perempuan dalam berbagai aktivitas yang produktif. Salah satunya adalah memudahkan kaum perempuan yang berkecimpung di industri digital untuk mengakses jasa keuangan.

Mendorong kaum perempuan Indonesia menguasai literasi digital. Dengan begitu, setiap kaum perempuan mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik, terutama untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Penggunaan ruang digital dinilai dapat membawa dampak yang baik dalam hal meningkatkan kesejahteraan.

Dengan begitu, Indonesia mampu memberikan pengaruh positif pada pemberdayaan perempuan di regional benua Asia pada masa mendatang. “Memperbanyak pelatihan dan pengembangan keterampilan perempuan dalam kewirausahaan untuk kemajuan perlindungan dan pemberdayaan perempuan di kawasan Asia,” ungkap Presiden dikutip dari Antaranews.com, Rabu (22/12/2021). (pag)

Print Friendly, PDF & Email