Jakarta, Ditjen Aptika – Pemberitaan terkait Berita Hoaks Tentang Vaksin COVID-19 menjadi isu terbanyak periode ini dengan total 16 pemberitaan. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengakui jika hingga saat ini penanganan pandemi di tanah air masih terganggu oleh beredarnya berita bohong atau hoaks.
Untuk itu, Kominfo terus melakukan patroli siber serta menyaring aduan dari masyarakat untuk mengidentifikasi dan menindaklajuti hoaks, terutama yang berkaitan dengan isu COVID 19, vaksinasi COVID-19, dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kominfo menemukan enam hoaks terkait Covid-19 yang beredar dalam satu pekan terakhir, yakni pada periode 4-10 November 2021. Berita-berita itu menyesatkan, dan masuk kategori disinformasi atau hoax ,” kata Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir dari Beritasatu.com, Kamis (11/11/2021).
Berdasarkan catatan Kementerian Kominfo, total identifikasi isu hoaks Covid-19 sebanyak 1983 isu pada 5099 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada Facebook, sejumlah 4402 sebaran. Sedangkan konten lainnya di platform media sosial lain seperti Instagram, Twitter, Youtube, dan Tiktok. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 4977 unggahan dan 122 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.
Kementerian Kominfo terus berkomitmen untuk memberantas penyebaran isu hoaks yang terjadi paling banyak di Facebook dan media sosial lainnya. Untuk itu Kementerian Kominfo mengajak bisa berperan aktif dalam membagikan informasi dan jika mencurigai konten hoaks maka masyarakat bisa mengadu ke kanal aduan situs aduankonten.id atau mengirim surel ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.
RI-Malaysia MoU di Bidang Media, Menkominfo: Adopsi Teknologi Digital
Sementara itu isu mengenai penandatanganan MoU LKBN Antara dengan Bernama juga mewarnai pemberitaan. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menghadiri penandatanganan MoU LKBN Antara dengan Bernama di The Ritz Carlton Kuningan, Rabu (10/11). Dalam kesempatan tersebut, Johnny mendukung pengembangan hubungan kerja sama regional Indonesia dan Malaysia di bidang media.
Ia menilai kerja sama pemberitaan dan penyebaran informasi antara Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara dan Kantor Berita Bernama perlu menerapkan adopsi teknologi digital dalam penyebarluasan informasi.
“Saya tentu sangat mendukung kerja sama regional antara LKBN Antara dengan Bernama, karena ini banyak program-program yang bisa kita angkat, khususnya yang terkait dengan kehidupan masyarakat,” ujar Johnny dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (11/11/2021).
Lebih lanjut Johnny mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki aspek kultur yang sama sebagai dasar pengembangan dan pertukaran program. Hal ini dikatakannya dapat mempererat hubungan masyarakat antar kedua negara. Oleh karena itu, Johnny berharap kerja sama yang berlangsung dapat mengadopsi teknologi informasi untuk memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara.
Terkait kerja sama ini, Johnny juga berharap masyarakat kedua negara dapat meningkatkan peran dalam kerja sama bilateral dan regional untuk mendukung agenda percepatan transformasi digital. (lry)