Jakarta, Ditjen Aptika –
Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi peluang kerja sama 43 Startup Digital dengan investor. Melalui Program Akselerator HUB.ID, sebanyak 43 startup digital yang lolos seleksi berkesempatan untuk melakukan presentasi di depan para undangan dan 1-on-1 meeting bersama para investor.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pelaku bisnis digital menjadi salah satu ujung tombak untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
“Untuk itu, sinergi dan kolaborasi sangat didorong untuk mempercepat transformasi digital. Hal ini dapat berdampak positif terhadap berbagai macam aspek, mulai dari peningkatan tenaga kerja, kemudahan transaksi usaha, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan,” ujarnya usai menghadiri Demo Day HUB.ID 2021 di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Mengutip laporan e-Conomy SEA Report, Menkominfo menyatakan Indonesia memiliki prospek ekonomi digital yang sangat besar.
“Valuasi ekonomi digital diproyeksi mencapai USD70 miliar atau setara Rp1.005 triliun. Valuasi ini diprediksi terus meningkat menjadi USD146 miliar di 2025.
Lihat juga: Antusiasme Tinggi, SSI Batch 3 Diharap Lahirkan Banyak Startup Berkualitas
Melalui kegiatan Demo Day yang berlangsung dari tanggal 17 s.d. 18 November 2021, peserta startup diharapkan dapat menghasilkan komitmen kerja sama maupun investasi yang dapat mendorong upaya startup memperluas layanannya.
“Dengan semangat ‘start with network’ dari HUB.ID, kami berharap semakin banyak kemitraan dengan investor yang bergabung dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semakin banyak startup di Indonesia yang tumbuh akseleratif dan resilien demi mewujudkan ‘Indonesia Terkoneksi, Makin Digital, Makin Maju!’” ujar Menkominfo.
Fasilitasi 244 Pertemuan
Dalam Demo Day di hari pertama, sebanyak 23 startup yang melakukan presentasi berasal dari vertikal pertanian & perikanan, pendidikan, dan keuangan. Sementara, 20 startup lainnya berasal dari vertikal kesehatan, pariwisata, logistik, dan solusi pemerintah (smart city).
Rangkaian kegiatan HUB.ID berhasil menggelar sebanyak 244 pertemuan dan 102 di antaranya merupakan pertemuan lanjutan dari kegiatan business matchmaking. Berdasarkan data yang terkumpul, sudah ada beberapa kerja sama bisnis yang disepakati dan tengah dalam proses penyusunan perjanjian kerja sama.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan Program HUB.ID membuka peluang untuk mempertemukan demand dan supply inovasi di Indonesia, baik antara startup, pihak korporasi swasta, BUMN, dan pemerintah.
“Kami harap dapat terus melaksanakan program ini setiap tahun dengan lebih banyak melibatkan pemangku kepentingan,” ujarnya.
Menurut Dirjen Aptika, HUB.ID yang difasilitasi Kementerian Kominfo berlangsung sejak akhir Juli ini terdiri dari Business Mentoring, Business Matchmaking, dan roadshow Networking Session di 10 (sepuluh) kota di Indonesia.
“Program ini berfokus pada pembukaan akses kerjasama, sinergi, dan investasi. Dari total pendaftar sebanyak 481 startup, HUB.ID mendapatkan 43 (empat puluh tiga) startup digital yang berasal dari tujuh vertikal industri, antara lain pertanian dan perikanan, kesehatan, edukasi, logistik, pariwisata, keuangan, solusi pemerintah (smart city),” jelasnya.
Tahun ini, lanjut Semuel, Kominfo melalui Direktorat Ekonomi Digital telah memilih 43 dari 400-an startup yang mendaftar. Perusahaan rintisan yang dipilih terdiri dari tujuh sektor bisnis, yakni pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, serta kota pintar atau smart city. Mereka bakal mempresentasikan model bisnis saat demo day untuk menarik minat investor.
“Pada hari ini jumlah venture capital yang hadir berjumlah 43 baik dalam maupun luar negeri untuk memberikan pendanaan kepada startup. Program HUB.ID bertujuan membantu lebih banyak startup meraih investasi, maka diharapkan dapat mensinergikan business matchmaking dan menjadi calon-calon startup unicorn,” tutur Dirjen Aptika.
Selain Program HUB.ID, Ditjen Aptika juga menyiapkan fasilitasi untuk pelaku startup digital berupa Sekolah Beta, 1000 Startup Digital dan startupstudio.id.
Program Sekolah Beta merupakan tahap awal untuk memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar yang dibutuhkan dalam dunia startup digital. Melalui program itu, peserta mengikuti serangkaian kelas pembekalan pengetahuan dasar terkait konsep startup teknologi dan model bisnis untuk para pemula industri startup.
Lihat juga: Ignition 1000 Startup Digital, Manfaatkan Momentum Pandemi untuk Kembangkan Startup
Selanjutnya, melalui Program 1.000 Startup Digital, Kementerian Kominfo bersama ekosistem berupaya memfasilitasi pencarian dan mengkurasi ide kreatif serta tim untuk membuat produk-produk yang inovatif. Ada pula program startupstudio.id sebagai sekolah bagi founder startup digital guna menyiapkan wawasan dan kemampuan teknis secara lebih intensif.
Selain Menkominfo Johnny G. Plate dan Dirjen Semuel dalam acara Demo Day HUB ID itu, turut hadir CEO MDI Ventures, Donald Wihardja. (hm.ys)