Wonogiri, Ditjen Aptika – Pemkab Wonogiri memiliki 276 inovasi untuk mewujudkan misi membangun kota cerdas yang berbasis teknologi dan budaya. Namun di bidang budaya, perlu publikasi lebih intensif dalam memperkenalkan potensi pariwisata di Wonogiri.
“Smart city menjadi salah satu misi Pemkab Wonogiri 2021-2026, yaitu mewujudkan SDM yang berkualitas melalui penguatan dan pemantapan kualitas pendidikan berbasis iptek,” kata Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno membacakan sambutan dari Bupati Wonogiri saat acara Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City Tahap 1 di Kantor Dinas Pemkab Wonogiri, Jumat (3/9/2021).
Disampaikan oleh Setyo, kota cerdas menjadi tren pembangunan di dunia dan Indonesia. Melalui bimtek penyusunan masterplan smart city, pemerintah daerah berharap mendapat panduan untuk mengimplementasikan konsep smart city dengan baik, sesuai karakter dan potensi daerah.
“Kabupaten Wonogiri telah melakukan berbagai upaya, seperti pengembangan pusat data, aplikasi-aplikasi e-Government, dan terkoneksinya seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), puskemas, hingga sekolah-sekolah. Berbagai upaya itu demi mewujudkan visi Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera,” tutur Setyo.
Lihat juga: Pemkab Humbahas Optimis Smart City akan Sukseskan Pariwisata Danau Toba
Ditambahkan oleh Kepala Bappeda dan Litbang, Heru Utomo, Pemkab Wonogiri telah menerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020 dari Kemendagri.
“Wonogiri terpilih sebagai kabupaten paling inovatif di Indonesia. Kami memiliki 276 inovasi, mengalahkan 485 kabupaten/kota peserta IGA lainnya,” ujarnya.
Wonogori sendiri telah mencanangkan Gerakan Sesarengan Mbangun Inovasi Daerah (Gerbang Indah) Wonogiri, guna memaksimalkan pembangunan daerah. Namun masih ada sejumlah kendala dan kurangnya publikasi dalam memperkenalkan potensi pariwisata Wonogiri.
“Museum Karst yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai Global Geopark Network perlu ditingkatkan lagi. Juga perbaikan jalur selatan menuju Provinsi DIY dengan adanya bandara baru, sebagai pintu masuk dari Timur ke Borobudur,” terang Heru.
Sementara itu Sub Koordinator Data dan Informasi Setditjen Aptika, Maykada Harjono mengatakan Gerakan Menuju Smart City pada 2021 akan menyasar 10 kawasan pariwisata prioritas nasional dan ibu kota negara baru di 48 kabupaten atau kota.
“Kabupaten Wonogori termasuk dalam pengembangan kawasan Borobudur. Kemkominfo akan mendampingi penyusunan masterplan dari buku 1 hingga buku 4 atau quickwin,” katanya.
Lihat juga: Pemkab Beltim Sambut Smart City untuk Kembangkan Wisata Tanjung Kelayang
Dipaparkan lebih lanjut, smart city meliputi enam pilar, yaitu smart goverment, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment. Untuk smart goverment ada tiga indikator, yakni kebijakan, birokrasi, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Setelah masterplan smart city ini terbentuk, agar terus dijaga komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan rencana tersebut. Tujuan besarnya untuk mewujudkan pelayanan publik dan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,” tutup Maykada. (mhk)