Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait Aplikasi PeduliLindungi masih mewarnai pemberitaan pada 24 jam terakhir. Kali ini pemberitaan yang disorot seputar aplikasi PeduliLindungi, aplikasi TraceTogether, dan ribuan orang positif. Kementerian Kominfo menyatakan aplikasi PeduliLindungi terinspirasi dari aplikasi TraceTogether milik pemerintah Singapura. Aplikasi PeduliLindungi siap digunakan dalam konferensi G20.
Media mengangkat pernyataan Staf Ahli Menkominfo bidang Hukum Henry Subiakto bahwa PeduliLindungi 100% dibuat oleh Telkom dengan Faizal R. Djoemadi. Menurut Henry, aplikasi PeduliLindungi terinspirasi dari aplikasi Trace Together Singapura dan sudah ada izin dari kedutaan besar Singapura. Telkom mengembangakan dengan lebih canggih dan sudah menjadi aplikasi nasional yang diakui hak ciptanya.
Media juga mengangkat pernyataan Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito bahwa aplikasi PeduliLindungi kini menjadi syarat untuk beraktivitas di ruang publik. Selain tersambung ke sistem PeduliLindungi, masyarakat yang sudah divaksin akan mendapatkan bukti secara fisik berupa surat keterangan vaksin.
Media pun mengangkat pernyataan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, bahwa untuk masyarakay yang tidak memiliki smartphone, masyarakat dapat secara manual mencetak bukti sertifikat vaksinasi.
Kepala BNPB Doni Monardo mengingatkan, aplikasi PeduliLindungi difungsikan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, aplikasi tersebut juga digunakan sebagai alat untuk membuka beberapa fasilitas, menyusul menurunnya status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah.
Aplikasi pedulilindungi menemukan lebih dari 3800 orang ter konfirmasi positif covid 19 atau kontak dengan pasien positif covid 19 berkeliaran di ruang publik. Aplikasi PeduliLindung merupakan langkah pemerintah menghadapi ancaman di ruang publik. (lry)