Jakarta, Ditjen Aptika – Isu seputar Startup Studio Batch 3 dan 15 Starup yang terpilih muncul dalam pemberitaan dua hari terakhir. Media mengutip pernyataan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Pangerapan bahwa dengan adanya program ini diharapkan Indonesia dapat mencetak 150 startup digital dan tambahan tiga unicorn hingga tahun 2024.
“Saya ingin mengucapkan selamat sebesar-besarnya kepada 15 startup yang mengikuti program startup studio Indonesia batch ketiga,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, dilansir dari Tempo.co, Senin, 27 September 2021.
Kominfo mengumumkan 15 perusahaan startup terpilih untuk mengikuti SSI batch 3 yang akan berlangsung selama satu bulan mulai dari September hingga Desember 2021. starUp yang terpilih akan dibimbing langsung oleh Co-founder Xendit, Co-founder Sociolla, Co-founder Happyfresh, Co-founder Mekari, dan Co-founder Wallex.
“Terus mengusung konsep more brainstorming, less classes, Startup Studio Indonesia menitikberatkan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching oleh lebih dari 60 fasilitator yang merupakan para praktisi startup aktif dan terkemuka,” ungkap Dirjen Semuel seperti dikutip dari Tempo.co.
Turut dijelaskan bahwa para Startup terpilih akan mengikuti sejumlah sesi pelatihan, seperti Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit. Pada tahap akhir startup akan mengikuti acara Milestone Day dan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan stakeholder. Selain menargetkan 150 startup baru pada 2024, pemerintah juga menargetkan tiga tambahan unicorn baru pada 2024. Media mengutip pernyataan Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, target itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni untuk mendorong transformasi digital.
Penanganan konten hoaks terkait pandemi Covid-19
Isu seputar Penanganan Pandemi Covid-19 masih mendominasi pemberitaan dalam akhir pekan. Pemberitaan yang disorot termasuk seputar konten hoaks. Media mengangkat pernyataan Menkominfo Johnny G. Plate yang mengenai temuan hoaks bahwa hingga Selasa (28/9/2021).
“Terdapat 341 temuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial dan sebarannya mencapai 2.168 konten. Pemerintah terus menggencarkan perang melawan hoaks. Per periode 23 Januari 2020 hingga 28 September 2021 Kominfo telah menghapus 4.700 sebaran hoaks di berbagai media sosial yang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia,” tutur Menkominfo dilansir dari Liputan 6.com, Selasa (28/9/2021).
Secara keseluruhan, penyebaran hoaks yang setiap harinya bertambah, telah mencapai angka 4.833 hoaks dan 2.168 di antaranya merupakan hoaks seputar vaksin Covid-19. Penyebaran hoaks masih tersebar di kelima media sosial yang sama dan Facebook menjadi media sosial yang menduduki peringkat pertama dalam menyebarkan hoaks seputar isu Covid-19. Sebarannya mencapai 4.125 hoaks dan sebanyak 108 hoaks masih dalam proses penindaklanjutan. (lry)