Semangat Kemerdekaan, Menkominfo Ajak Masyarakat Manfaatkan Teknologi Lawan Pandemi

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam acara Selebrasi Karnaval Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 yang diselenggarakan kumparan.com secara virtual dari Jakarta, Selasa (17/08/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait perayaan HUT RI KE 76 yang dilakukan secara visual mendominasi pemberitaan pada dua hari terakhir. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI dilakukan di instana negara dan disiarkan melalui kanal Youtube Kemkominfo TV dan TikTok Live Kemkominfo.

Menkominfo Johnny G.Plate mengajak masyarakat untuk bersatu dan bergerak bersama melawan pandemi Covid-19. Menkominfo mengajak maasyarakat untuk memanfaatkan teknologi untuk berbagi semangat kemerdakaan. Menkominfo juga berharap masyarakat bahu membahu bersama pemerintah dalam pengendalian pandemi covid-19 dengan bersikap proaktif, menyebarkan berita yang baik dan benar, dan melakukan vaksinasi.

Pemerintah mengajak masyarakat merayakan kemerdekaan dari rumah dengan cara-cara baru secara virtual guna menghindari kerumunan di tengah oandemi Covid-19. Kementerian Kominfo mencatat sebanyak 52.000 warganet dan sivitas Kementerian mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI secara virtual. Sebanyak 45.000 orang mengikuti upacara virtual melalui TikTok Kemkominfo dan 6.000 orang melalui Youtube Kemkominfo TV.

Menkominfo juga meminta masyarakat untuk untuk merayakan HUT RI di Rumah Digital Indonesia (RDI). Masyarakat bisa mengikuti lomba dan permainan tradisional khas 17-an. RDI merupakan kolaborasi antara Kementerian Kominfo, Kemensetneg, Kemenparekraf, serta Kemenkop UKM. Inisiatif program RDI melibatkan Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan Kemenlu.

Butuh Dukungan Semua Pihak untuk Berantas Hoaks saat Pandemi Covid-19

Isu mengenai hoaks pandemi Covid-19 juga mewarnai pemberitaan dlaam 24 jam terakhir. Media menyorot pernyataan Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho dalam Special Dialogue bersama Okezone. Untuk memberantas hoaks yang marak beredar di masyarakat, dibutuhkan kerja sama dengan organisasi-organisasi sipil di masyarakat.

Septiaji merasa diperlukan pemahaman dan kesadaran dari aparatur, tokoh masyarakat agar mereka mampu mengklarifikasi isu-isu yang tidak benar dan meresahkan masyarakat. “Nah jadi kalau mereka mungkin ya saat ini dapat hoaks di media sosial, dapat klarifikasi di dunia digital, mereka mungkin masih bingung gitu,” jelasnya.

Hoaks mengenai pandemi kini memang banyak menyebar dan dipercayai oleh masyarakat. Saat ini masyarakat Indonesia secara masif menggunakan media sosial dan aktif menerima dan menyebarkan informasi yang mereka dapat tanpa terlebih dulu mencari kebenaran dari informasi tersebut.

“Mafindo mungkin organisasi yang terlalu kecil kalau untuk menyelesaikan masalah ini, kita butuh berjejaring dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil, NU, Muhammadiyah, PWI, KWI, PGI, kemudian mereka-mereka yang punya kepedulian. Saya rasa ini harus bersatu kalau tidak korbannya masih akan terus berjatuhan karena termakan hoaks ini,” kata Septiaji.

Seperti dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate sebelumnya, per 30 April 2021 Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia telah mencatat sebanyak lebih dari 1.550 hoaks terkait Covid-19 dan 177 hoaks tentang vaksin Covid-19. (lry)

Print Friendly, PDF & Email