Jakarta, Ditjen Aptika – Startup digital memiliki tiga karakteristik utama yang dinilai mampu membantu mempertahankan perekonomian Indonesia selama pandemi.
“Sebagai pemecah masalah, startup memiliki karakter pertumbuhan pendapatan yang cepat sekitar 10 persen per minggu, memiliki pasar yang besar dan capital efficient. Karakter ini membantu perekonomian dan dicapai melalui penggunaan teknologi,” ujar Koordinator Startup Digital Direktorat Pemberdayaan Informatika, Sonny Sudaryana dalam acara Tok Tok Kominfo, Jumat (09/07/2021).
Ia mengajak masyarakat yang memiliki minat mendirikan startup untuk mulai sedini mungkin. “Untuk mendirikan startup tidak perlu menunggu waktu yang tepat, lakukan sedini mungkin sebelum terlambat,” ujarnya.
Startup di Indonesia kebanyakan bergerak pada bidang e-commerce dan fintech. Baru sejak pandemi ini banyak startup bidang lingkungan dan kesehatan bermunculan.
Seperti diketahui, Kemkominfo fokus melakukan percepatan transformasi digital. Melalui program Digital Technopreneur dari Ditjen Aptika, diharapkan dapat membantu masyarakat mengembangkan startup dan mempermudah jejaring dengan para investor.
Lihat Juga: Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Jayapura
Rangkaian program tersebut memiliki empat level yaitu, Sekolah Beta, 1000 Startup Digital, Startup Studio Indonesia, dan Nexticorn. Sekolah Beta memberikan edukasi dengan memperkenalkan berbagai istilah yang banyak digunakan bagi masyarakat yang baru ingin mendirikan startup.
Selanjutnya, 1000 Startup Digital memberikan pembinaan bagi para startup yang sudah terbentuk. Para startup mendapatkan mentoring dari expert sesuai masing-masing bidang startup.
Roadshow 1000 Startup Digital yang semula hanya diselenggarakan di 10 kota, kini dilaksanakan di 20 kota. Bagi masyarakat yang berminat, dapat mendaftar pada situs 1000startupdigital.id.
“Kami juga memiliki Startup Studio Indonesia (SSI) untuk memfasilitasi startup digital yang sedang mencapai tahap product-market fit dengan traction yang menjanjikan dan memiliki founder yang potensial,” kata Sonny lebih lanjut.
Pada SSI, dilakukan penyaringan startup yang memiliki standar global untuk maju dalam Next Indonesia Unicorn (Nexticorn) mencari investor. Batch 3 program ini akan segara dilaksanakan, masyarakat yang berminat dapat mendaftar pada situs startupstudio.id dan mendapatkan informasi terbaru pada sosial media @1000startupdigital dan @startupstudio.
Lihat Juga: Kominfo Umumkan 15 Peserta Terpilih Startup Studio Indonesia Batch 2
Sementara itu Chief Financial Office Sayurbox, Arif Zamani fokus memberikan persediaan makanan langsung dari petani lokal. Harapannya agar dapat memberikan kestabilan ekonomi bagi petani, mengurangi kelangkaan bahan makanan, dan memberikan ketahanan pangan berkelanjutan di lima hingga sepuluh tahun ke depan.
“Hingga saat ini kami menerima bahan makanan berupa sayuran hingga 95 persen dari petani lokal yang menjadi mitra Sayurbox,” ungkap Arif.
Alumni IdenTIK itu pun menambahkan, fokus tersebut ia dapatkan saat mengikuti program Next Indonesia Unicorn.
“Kesempatan tersebut kami pakai selain memperoleh jejaring investor juga untuk memperluas pandangan dan menerima wawasan baru demi perkembangan startup kami,” tuturnya.
Ia mengimbau bagi startup baru untuk memanfaatkan program-program yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta, agar usahanya dapat terus bertumbuh. (pag)