Jakarta, Ditjen Aptika – Isu seputar penanganan pandemi Covid-19 masih mendominasi pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang diangkat mengenai Kementerian Kominfo meminta masyarakat cermat menyimpan data digital dari sertifikat vaksinasi COVID-19 agar tidak terjadi kebocoran data.
Hal tersebut dikarenakan beberapa waktu terakhir marak jasa pencetakan fisik untuk sertifikat vaksinasi COVID-19. Meski hingga saat ini Kementerian Kominfo tidak mengatur ketentuan khusus untuk pencetakan sertifikat vaksinasi COVID-19 dalam bentuk fisik, namun masyarakat harus secara aktif melindungi data pribadi yang terdapat dalam bentuk QR Code di dalam sertifikat vaksin itu.
Pemilik sertifikat vaksinasi COVID-19 perlu menyadari bahwa sertifikat tersebut menyimpan data pribadi seperti nomor KTP, dan QR code yang berisi data pribadi lainnya. “Kami mengimbau agar pemilik sertifikat vaksinasi COVID-19 dapat menjaga dengan baik data-data yang tersimpan di dalamnya,” kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, Selasa (14/07/2021).
Tindakan preventif dengan menjaga data pribadi itu tentunya diberikan kepada masyarakat agar tidak terjadi kasus kebocoran data akibat kelalaian masyarakat menjaga data pribadinya. Di lain sisi, Kementerian Kominfo juga menegaskan kepada para pebisnis yang menyediakan jasa pencetakan kartu vaksin agar bisa menjaga kepercayaan konsumennya dengan tidak menyalahgunakan bentuk digital dari sertifikat vaksin Covid-19 itu.
Dedy pun mengimbau masyarakat bisa mengajukan aduan jika ternyata menemukan pelanggaran ketentuan data pribadi. Kepada masyarakat dan publik yang menemukan pelanggaran ketentuan data pribadi dapat melaporkan kepada Kementerian Kominfo melalui situs aduankonten.id atau kanal-kanal aduan lain yang kami sediakan, tutupnya.
Vaksin, Obat, dan Hoaks Covid-19
Isu seputar penanganan pandemi Covid-19 masih mendominasi pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang diangkat seputar Vaksin, Obat, dan, kenaikan hoaks seputar Vaksin Covid-19. Media mengangkat pernyataan Jubir Kominfo Dedy Permadi bahwa Indonesia mendapat lima kiriman vaksin pada pekan ini dengan total sebanyak 17.8 juta vaksin. Indonesia memutuskan untuk menambah target jumlah minimal masyarakat yang akan divaksinasi dari semula sebanyak 181,5 juta jiwa menjadi 208,3 juta jiwa.
Dedy juga mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan 300 ribu paket obat gratis untuk masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Paket obat Covid-19 akan dibagikan secara gratis kepada pasien Covid-19 secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan masyarakat. Peluncuruan paket obat tersebut dilakukan oleh Presiden RI pada minggu ini.
Dedy juga mengatakan Kementerian Kominfo pun menemukan hoaks seputar vaksin Covid-19 per 13 juli 2021 mencapai 250 konten dengan sebaran mencapai 1.818. Hoaks tersebut tersebar di Facebook sebanyak 1.655.Instagram 11, Twitter 96, Youte 41 dan TikTok 15 sebaran. (lry)