Kominfo Gandeng Kepolisian Tindaklanjuti Game Fortnite

Poster Games Fortnite (7/7).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu seputar pemblokiran game fortnite kembali mewarnai pemberitaan dalam 24 jam. Isu masih seputar alasan pemblokiran dikarenakan penghancuran sebuah gedung yang mirip Kabah. Media mengangkat pernyataan Menkominfo, Johnny G. Plate bahwa pemerintah menggandeng pihak kepolisian untuk menindaklanjuti.

“Merespon beredarnya video dalam game daring Fortnite yang memuat ikon yang dinilai mirip Kabah, Kementerian Kominfo telah mengkaji konten yang dimaksud,” kata Menteri Plate seperti dilansir dari Suara.com, Rabu (07/07/2021).

Kementerian Kominfo berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menindak pelaku. Menkominfo juga   memastikan pihaknya akan terus menelusuri serta akan melakukan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ditemukan pelanggaran di ruang digital dalam video game tersebut.

Menkominfo mengatakan bahwa pihak Fortnite sudah memberikan klarifikasi bahwa elemen dalam video tersebut merupakan user generated content (UGC) yang dibuat oleh pengguna dalam bentuk creativity mode.

Tingkatkan Literasi Digital Bersama Kelas Cakap Digital Siberkreasi dan Kumpul

Juru Bicara Kemkominfo, Dedy Permadi saat memberikan keterangan mengenai Clubhouse (18/02) (Sumber Foto: Indra Kusuma)

Isu lain yang juga ramai diberitakan media adalah mengenai literasi digital. Media mengangkat topik Kelas Cakap Digital yang diadakan Siberkreasi dan Kumpul.

Pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa literasi digital adalah kewajiban bersama untuk terus meminimalkan konten-konten negatif, dan membanjiri internet dengan konten-konten positif.

Maka dari itu dibutuhkan kemampuan literasi digital yang baik yang menjadi tugas  bersama dengan dukungan semua masyarakat agar kita semua bisa mengoptimalkan  kebermanfaatan internet  untuk  menciptakan lebih banyak konten positif dan kreatif  bahkan membuat UMKM naik kelas.

Dalam keterangan resmi, Juru Bicara Kemkominfo, Dedy Permadi mengatakan, “kemampuan literasi digital dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui kelas-kelas Literasi Digital yang diselenggarakan di 514 kabupaten / kota maupun bersama mitra-mitra jejaring Siberkreasi salah satunya Kumpul,” ujarnya dikutip oleh Tribunnews.com, Rabu (07/07/2021).

Kelas Cakap Digital Siberkreasi X KUMPUL ini menjadi salah satu akses edukasi literasi digital di seluruh Indonesia dengan menciptakan ribuan Penggerak Literasi Digital di Indonesia. Dengan adanya Kelas Cakap Digital ini, masyarakat khususnya generasi muda diharapkan dapat memanfaatkan internet dengan cakap, bijak, dan aman. (pag)

Print Friendly, PDF & Email