Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait kekerasan berbasis gender Online muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah Kementerian Kominfo yang memiliki program literasi digital yang diharapkan dapat melawan kekerasan berbasis gender siber serta masyarakat terlepas dari konten negatif seperti cyber bullying (perundungan), pornografi, dan ujaran kebencian.
Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Mariam Fatima mengatakan beberapa point pembelajaran pada literasi digital, antara lain: kemampuan teknis digital (digital skills), budaya digital (digital culture), etika digital (digital ethics), dan keselamatan digital (digital safety).
Mariam menjelaskan bahwa melalui digital skills masyarakat akan diberikan keterampilan agar menggunakan internet yang membawa manfaat, digital culture yakni membangun wawasan kebangsaan dan mengingatkan lagi arti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, digital ethics yakni program yang mengajarkan masyarakat bagaimana menerima memilah informasi secara benar, dan yang terakhir digital safety, yakni program meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan digital
Mariam mengakatan selama pandemi covid-19 terjadi peningkatan kasus kekerasan berbasis gender Online (KBGO) terhadap perempuan sebanyak 1940 kasus. Komnas Perempuan memberikan data angka kasus kekerasan berbasis gender siber (KBGS) yang terus meningkat. Pada tahun 2019, laporan yang diterima Komnas Perempuan terjadi 241 KGBS. Sedangkan pada tahun 2019 laporan meningkat menjadi 940 KGBS.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan hingga saat ini risiko kekerasan berbasis gender siber di internet terus meningkat karena pelaku bisa berlindung dalam akun anonim dan sulit ditemukan. Sehingga kekerasan yang tadinya terbatas fisik dan waktu kini jadi tak terbatas lagi. Oleh karena itu, bintang meminta dukungan kepada seluruh pihak untuk turut memperkuat perjuangan menghentikan kekerasan berbasis gender siber.
Pelindungan Data Pribadi
Isu terkait pelindungan data pribadi masih muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Kali ini, topik yang menjadi sorotan media terkait saran dari Direktur Tata Kelola Aptika Kemkominfo agar para perempuan meningkatkan data pribadinya.
Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kominfo, Mariam F. Barata memberikan saran terkait meningkatkan keamanan data pribadi masyarakat khususnya perempuan di internet, diantaranya: memisahkan akun pribadi dengan akun publik, rutin lakukan pengecekan dan atur ulang setelan privasi, menciptakan password yang kuat dan nyalakan verifikasi login, jangan mempercayai aplikasi pihak ketiga yang ditawarkan atau yang akan digunakan, harus selalu berhati-hati dengan URL yang dipendekkan, hindari berbagai lokasi pada waktu nyata, lakukan data detox dengan mengurangi jejak digital, dan yang terakhir menjaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau laptop pribadi
Mariam juga mengatakan Kementerian Kominfo memiliki program Gerakan Literasi Digital Nasional dengan bekerjasama dengan berbagai stakeholder untuk melakukan literasi digital kepada ibu dan anak di desa dengan melakukan secara daring maupun luring ke desa-desa di seluruh provinsi Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap data pribadi di internet. (lry)