Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong Pramuka untuk lebih terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Direktur Tata Kelola Ditjen Aptika Kominfo, Mariam F. Barata menyatakan hal itu selaras dengan salah satu prinsip Dasa Darma Pramuka, yaitu meningkatkan keterampilan.
“Poinnya itu adalah rajin, terampil dan gembira. Terampil di sini ya menggunakan TIK. Kita pernah punya program yang namanya Jota Joti, kemudian juga banyak program-program Pramuka yang memang dapat meningkatkan kemampuan para Pramuka di dalam penggunaan IT. Misalnya, bisa menciptakan suatu karya,” ungkapnya dalam Webinar bersama Pengurus Regional Pramuka Jawa Tengah, di Jakarta, Jumat (04/06/2021).
Menurut Direktur Mariam, Pramuka bisa disebut sebagai agen literasi digital. Oleh karena itu, Pramuka harus punya kompetensi dan juga punya peran dan semangat yang milenial. “Karena masih muda-muda dan Pramuka memiliki tingkatan berdasarkan usia. Ada Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega,” jelasnya.
Apalagi, kata Mariam, Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyampaikan bahwa pelajar itu harus mampu menguasai minimal satu bahasa asing, dan mampu menganalisa data yang terdapat di dunia digital. Kemampuan ini dinilai penting agar dapat berkomunikasi di tingkat Global.
“Hal ini ditujukan agar Pramuka dapat memilah dan memilih informasi-informasi yang benar, sehingga dapat membuat konten positif dan menganalisa sekaligus mengenali berita-berita negatif,” tutur Mariam lebih lanjut.
Bahkan, penggunaan IT yang bermanfaat dapat membuat Pramuka memahami sistem mekanika teknologi, mampu menciptakan inovasi dan modernisasi, serta berpikir kritis.
Lihat juga: Saka Milenial, Gerakan Pramuka untuk Peningkatan Literasi Digital
Direktur Mariam menilai, kemampuan berpikir kritis ini penting agar Pramuka bisa menyampaikan hal-hal yang memang ada di dalam benaknya, kemudian juga mampu menjalin komunikasi yang baik dengan sesama manusia dan people management.
“Jadi, sebagai agen literasi Pramuka harus punya keterampilan dalam membuat konten atau berita yang positif, bisa mengenali konten-konten negatif dan harus bisa memilahkan serta mampu men-sharing informasi. Kalau hoaks atau tidak benar, ya jangan ikut membagikan,” terangnya.
Mariam pun melanjutkan, apabila para Pramuka melihat informasi yang tidak benar di ruang digital, mereka bisa melaporkannya kepada Kominfo melalui email aduankonten@kominfo.go.id atau bisa juga lewat layanan WhatsApp di nomor 08119224545.
Selain Direktur Tata Kelola, hadir sebagai pembicara lainnya dalam Webinar yang ditujukan untuk menyosialisasikan Gerakan Literasi Digital Nasional itu antara lain founder Drone Emprit Ismail Fahmi, pakar teknologi informasi Onno W. Purbo, dan Ketua Umum Siberkreasi Yosi Mokalu. (hm.ys)