Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait kebocoran data penduduk masih muncul dalam pemberitaan akhir pekan. Topik yang menjadi sorotan media adalah perkembangan penyelidikan kebocoran data penduduk.
Media menyorot pernyataan Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan yang mengatakan saat ini Kepolisian masih menelusuri pemilik akun Kotz yang menawarkan penjualan data pribadi warga Indonesia di situs Raid Forums. Selanjutnya, ia mengatakan ada indikasi kebocoran dan penjualan data itu dilakukan pihak di luar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.
Sampai hari ini, penelusuran yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih berjalan dan belum selesai.
“Kami mohon kesabaran kawan-kawan semua, karena memang prosedur yang ditempuh seperti itu, bukan berarti tidak ingin memberikan update berkala,” kata Tenaga Ahli Kemkominfo, Donny Budi Utoyo dalam acara Polemik MNC Trijaya yang dikutip Tempo.co, Sabtu (29/05/2021).
Hoaks SMS Gempa 8,5 Magnitudo dan Peringatan Dini Tsunami dari BMKG
Selain itu, isu hoaks mengenai peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah di Indonesia dengan gempa bermagnitudo 8,5 yang akan terjadi bulan depan juga ramai diberitakan media.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan
dini tsunami yang melalui kanal SMS,” kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana kepada Kompas.com, Jumat (28/05/2021).
Klarifikasi dilaksanakan melalui saluran atau kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo
Menurut dia, pihak BMKG dan Kominfo tengah melakukan penelusuran terkait peristiwa ini. (pag)