Aceh Besar, Ditjen Aptika – Pendampingan melalui Pandu Digital dinilai bermanfaat bagi masyarakat desa di Aceh. Penggunaan teknologi digital sangat membantu masyarakat dalam pengelolaan UMKM.
“Pendampingan dari Pandu Digital ini sangat bermanfaat bagi kami masyarakat desa yang bergantung pada UMKM untuk memperbaiki ekonomi selama pandemi,” ujar salah satu pelaku UMKM Aceh Besar, Mardiah pada acara Pendampingan dan Pemberdayaan Pandu Digital Indonesia dalam Transformasi Digital di Masyarakat, Kamis (15/04/2021).
Ia pun mulai menerapkan ilmu yang didapatkan dari pendampingan Pandu Digital di desanya, Cot Bagi, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar.
“Saya mulai membuat masker dari awal adanya pandemi. Saat pendampingan, saya dibekali bagaimana membuat katalog produk yang bagus untuk mempromosikannya secara daring,” jelasnya.
Mardiah menjual hasil produksi melalui media sosial dan lokapasar (marketplace) yang telah banyak tersedia, sehingga mampu menaikkan perekonomiannya kembali.
“Sejak dikenalkan mengenai dunia digital, saya mulai rajin mencari informasi untuk memperluas penjualan produk,” tuturnya lagi.
Pengrajin masker dengan bordir khas Aceh ini mengungkapkan, setelah ikut pendampingan ia gemar mencari informasi di internet mengenai pameran kerajinan yang berpotensi menjadi pasarnya berjualan.
Produknya juga mendapat penghargaan 20 Besar Wirausaha Unggulan dari Bank Indonesia Provinsi Aceh, dan dipamerkan secara rutin di SMESCO, Jakarta. Selain itu, produknya kini sudah dipasarkan hingga ke Rusia.
Lihat juga: Targetkan 10 Ribu Anggota Baru, Pandu Digital Gelar ToT Pertama di NTB
Sementara itu, M. Hasan, Camat Blang Bintang mengatakan kegiatan pendampingan penggunaan teknologi digital dan internet sangat membantu warga yang masuk ke dalam wilayah kecamatannya.
“Sebagai desa yang jauh dari kota, penggunaan internet memang sangat bermanfaat untuk membantu dan meningkatkan perekonomian, terutama sejak pandemi Covid-19,” jelasnya.
UMKM adalah usaha utama selain bertani warga-warga desa di wilayahnya dan sempat terpuruk di awal masa pandemi. “Saya berharap kegiatan ini bisa sering diadakan, bukan hanya di sini tapi bisa seluruh Aceh,” ujarnya.
Hasan juga mengucapkan terimakasih kepada Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo yang telah membantu warganya bersama Pandu Digital dan komunitas Gradasi agar bisa memanfaatkan teknologi digital dan internet.
Roadshow Pandu Digital di Empat Provinsi
Pendampingan Pandu Digital di Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu rangkaian roadshow Pandu Digital berkolaborasi dengan komunitas Gradasi yang diadakan serentak di 4 Provinsi dengan 5 Kabupaten/Kota. Yaitu, Provinsi Aceh (Kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar), Provinsi Jawa Tengah (Kota Surakarta), Provinsi Kalimantan Barat (Kota Pontianak), dan Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam).
“Pendampingan Pandu Digital ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan TIK masyakarat Indonesia,” kata Sub Koordinator Pembentukan Pandu Digital, Yusnita Habsari.
Lihat juga: Aptika Ajak Masyarakat Tuban Gabung Jadi Pandu Digital
Tempat-tempat tersebut juga dijadikan Kampoeng Digital agar lebih maksimal dalam melakukan pendampingan penggunaan TIK.
“Kami berharap Kampoeng Digital ini bisa membuat Pandu Digital lebih optimal membantu masyarakat dalam memanfaatkan TIK secara lebih produktif,” pungkas Yusnita. (pag)