Jakarta, Ditjen Aptika – Menteri Kominfo, Johnny G. Plate mendorong industri hiburan untuk mengisi ruang digital dengan karya-karya seni dalam negeri. Salah satunya lewat Indonesia Entertainment Ecosystem (Eventori).
“Saya dengan bangga menyambut baik Eventori yang menyiapkan sarana prasarana untuk menggabungkan dan menggerakkan hilir dari industri-industri hiburan. Ini luar biasa dan harus kita dukung,” ujarnya saat menghadiri acara buka puasa dan penyerahan bantuan solidaritas pelaku industri hiburan yang dilaksanakan Eventori di Jakarta, Rabu (28/04/2021).
Menurutnya, industri hiburan perlu didukung dengan pengembangan teknologi dan digitalisasi. Ia pun mendukung Eventori sebagai platform kolaborasi industri hiburan di Indonesia.
“Saya tentu juga berharap bahwa seniman-seniman, sineas-sineas nasional kita memanfaatkan hak ciptanya dengan baik. Saya mendorong betul untuk karya-karya kita mendapatkan hak-hak cipta dengan menyampaikan dan menjualnya dengan pola lisensi,” ungkap Johnny.
Dirinya juga menyampaikan, guna mendorong agar teknologi digital semakin mengakomodasi daya kreatif dan inovatif masyarakat Indonesia, termasuk mendorong industri hiburan untuk terus berkembang. Kemkominfo melakukan akselerasi transformasi digital nasional.
“Akselerasi transformasi digital yang dilakukan mulai dari memastikan pembangunan infrastruktur TIK yang lebih merata di seluruh Indonesia, hingga penyedia SDM talenta digital,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menkominfo turut menjelaskan bahwa Indonesia dalam kurun waktu 15 tahun setidaknya membutuhkan 9 juta talenta digital atau setara dengan 600 ribu per-tahunnya. Mengantisipasi hal itu, Kemkominfo menghadirkan program-program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship.
Lihat juga: Luncurkan 4 Modul Literasi, Menkominfo: Agar Masyarakat Miliki Kecakapan Digital
Gerakan Nasional Literasi Digital yang menyasar pelatihan tingkat dasar ini diharapkan dapat menjangkau 270 juta masyarakat Indonesia. Tahun ini targetnya sebanyak 12,5 juta masyarakat Indonesia terliterasi agar bisa menggunakan gawainya secara cerdas dan bermanfaat.
“Ini kegiatan yang sangat masif, dimana ketika mereka terliterasi dengan baik bisa memanfaatkan hasil karya pegiat seni termasuk seni suara, tari, gambar, dan sebagainya secara cerdas. Jangan sampai gadget-nya dipakai untuk menghasilkan hoaks,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Johnny juga mengapresiasi karya seni berupa novel grafis atau komik karya penyanyi Agnes Monica Multojo atau Agnez Mo. Menkominfo mendukung pekerja seni yang berkreasi di kancah global agar menjadi inspirasi pengembangan kebudayaan Indonesia.
“Ini gagasan, kreasi, dan seni yang luar biasa, apalagi menampilkan kebudayaan Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, setiap konten kreator dan hak cipta harus dilindungi, apalagi banyak pekerja seni yang menampilkan kreativitasnya di kancah internasional dengan tidak melupakan identitas lokal.
“Mari bersama-sama kita manfaatkan ruang digital untuk menguatkan perekonomian Indonesia, karena kita punya pasar dalam negeri yang kuat,” pungkas Johnny. (lry)