Akselerasi Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan untuk Awasi Internet

Menkominfo Johnny G. Plate saat memandu sumpah jabatan dalam Pengangkatan Pimpinan Tinggi Pratama di Ruang Anantakupa Kementerian Kominfo di Jakarta, Senin (05/04/2021). (Sumber foto: AYH)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu seputar akselerasi transformasi digital mewarnai pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Isu ini naik setelah webinar Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) serta Peluncuran Percepatan dan perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) oleh Bank Indonesia (BI), Senin (5/4/2021).

Media mengangkat pernyataan Menkominfo Johnny G. Plate yang memaparkan strategi untuk mempercepat proses transformasi digital yaitu pembangunan infrastruktur TIK, sinergisitas antar   ekosistem digital, serta kolaborasi antara stakeholder.

“Modal  dasar  akselerasi  digital  ini  adalah  penguatan  dan  pemerataan  infrastruktur  TIK. Pembangunan infrastruktur ini akan memperkuat transformasi digital di berbagai sektor,” kata Johnny melalui webinar Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) serta Peluncuran  Percepatan  dan  perluasan  Digitalisasi  Daerah  (P2DD)  oleh  Bank  Indonesia  (BI), Senin (5/4/2021).

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur TIK di wilayah 3T. Pemerintah pun memberi insentif regulasi bagi operator seluler untuk menggelar layanan di wilayah

Media juga mengangkat pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa empat tujuan akselerasi transformasi digital adalah penyelenggaraan sistem pemerintahan secara digital, mewujudkan public   service yang efisien da cepat, mengonsolidasikan dan mengoptimalka layanan bersama atau share  service, dan mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas terutama wilayah 3T.

Internet Diawasi Kecerdasan Buatan 24 Jam

Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam sesi doorstop usai berkunjung ke Monumen Pers Nasional, Surakarta, Kamis (01/04/2021). (Foto: AYH)

Isu mengenai pengawasan terhadap konten negatif di internet juga menjadi sorotan di media setelah Menteri Kominfo memberikan pernyataan mengenai pengawasan konten di internet menggunakan mesin crawling berbasis kecerdasan buatan alias Artificial Intellegence (AI).

Ia mengatakan pengawasan terhadap konten-konten negatif tersebut dilakukan bersama dengan kementerian atau lembaga terkait.

“Kementerian    Kominfo    melakukan    pengawasan    ruang    siber    selama    24/7    dengan menggunakan  mesin  crawling  berbasis  AI  yang  memantau  akun  dan  konten-konten  yang terkait  dengan  kegiatan  radikalisme  terorisme,  dan  di  saat  bersamaan  terus  berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga, serta stakeholder terkait lainnya,” ujarnya seperti yang dimuat Detik.com, Senin (05/04/2021).

Sementara di sisi lain, disampaikan Johnny, pemerintah juga menggelar kegiatan  literasi digital dengan masyarakat. Harapannya agar masyarakat dapat memfilter informasi yang diterima dengan baik, serta mendorong media sosial dipenuhi dengan konten-konten positif dan produktif. (pag)

Print Friendly, PDF & Email