Jakarta, Ditjen Aptika – Program vaksinasi Covid-19 tahap dua akan memberikan proteksi bagi para awak media, sebagai garda terdepan pemberitaan. Awak media tergolong rentan dan berisiko tinggi terpapar Covid-19.
“Awak media merupakan garda terdepan dalam mempublikasikan pemberitaan mengenai perkembangan Covid-19 untuk masyarakat Indonesia, jadi mereka harus mendapatkan proteksi,” jelas Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan dalam Konferensi Pers Program Vaksinasi Wartawan Jabodetabek, Dosis ke-2 di Jakarta, Senin (15/03/2021).
Selain tenaga medis dan pelayan publik, menurutnya pemerintah juga memprioritaskan awak media karena termasuk pekerjaan yang rentan dan berisiko tinggi terpapar Covid-19. Dirinya pun memaparkan vaksinasi Covid-19 menjadi langkah pencegahan Covid-19, sekaligus menumbuhkan kekebalan tubuh.
“Vaksinasi merupakan langkah pencegahan, bukannya membuat kita tidak akan terpapar. Namun jika telah divaksin, meskipun terpapar, maka tubuh kita sudah siap dan kuat menghadapi virusnya karena sudah ada antibodinya,” ungkap Semuel.
Kementerian Kominfo bersama Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers menyiapkan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 massal bagi awak media pada 16 – 17 Maret 2021, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Setiap peserta diminta menyiapkan diri dan mengecek undangan yang dikirimkan melalui pesan singkat.
“Vaksinasi Covid-19 ini ditujukan bagi awak media yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama tanggal 25 – 27 Februari 2021 lalu,” info Dirjen Semuel.
Pada akhir penjelasannya, Dirjen Aptika mengajak awak media ikut mengambil peran menyebarkan program pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Sementara itu pada acara yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi turut berpesan, sebelum mengikuti vaksinasi tahap kedua, awak media diminta untuk menjaga kesehatannya serta beristirahat yang cukup.
“Saya berpesan berpesan kepada para jurnalis untuk beristirahat sebelum mengikuti vaksinasi tahap kedua, serta terus menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada para awak media bukanlah vaksin yang akan kedaluwarsa bulan ini. Melainkan vaksin yang diproses Biofarma dari bentuk setengah jadi menjadi vaksin yang siap disuntikkan.
“Vaksin yang akan kedaluwarsa bulan ini ialah vaksin Sinovac berbentuk botol kecil untuk satu dosis, dan sudah didistribusikan untuk vaksinasi tenaga kesehatan juga pemberi pelayanan publik,” pungkas Siti. (lry)