Seputar Konten Negatif Ledakan Gereja Katedral Makassar dan Hoaks Vaksin Covid-19

Juru Bicara Kemkominfo, Dedy Permadi saat memberikan keterangan mengenai Clubhouse (18/02) (Sumber Foto: Indra Kusuma)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait ledakan di gereja Katedral Makassar masih muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang diangkat mengenai patroli Kominfo terkait konten kekerasan pasca ledakan bom dan upaya yang bisa dilakukan masyarakat dalam memerangi konten negatif setelah terjadinya ledakan bom.

“Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten seperti itu dan bersama-sama menangkal paham radikalisme-terorisme baik di ruang fisik maupun ruang digital,” kata Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi dalam keterangan pers yang dikutip oleh Indozone.id, Senin (29/03/2021).

Ia mengatakan bahwa Kominfo kembali melakukan patroli siber setelah terjadi ledakan bom di Makassar. Patroli siber ini merupakan upaya untuk menangkal pahal radikalisme dan terorisme di ruang fisik maupun ruang digital. Berdasarkan data Kominfo, sejauh ini terdapat 34 konten Facebook, 59 konten Twitter, 20 konten Youtube, dan 21 konten Instagram yang tidak layak dipublikasikan pasca ledakan bom di Makassar.

Media juga menyorot pernyataan Direktur Politik Hukum dan Keamanan Ditjen IKP Kominfo Bambang Gunawan yang menjelaskan upaya yang telah ditempuh Kominfo dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melawan paham radikalisme dan intoleran yang akan mengakibatkan tindak terorisme.

Upaya tersebut seperti tidak memposting konten negatif yang memuat paham radikalisme dan intoleran, maupun tidak memposting konten kekerasaan terkait ledakan bom di Makassar. Bila masyarakat menjumpai konten seperti itu, laporkan konten tersebut pada platform penyedia agar segera ditakedown.

Kominfo Turunkan 913 Konten Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

Selain isu mengenai pengeboman di gereja Katedral Makassar, isu mengenai hoaks vaksin Covid-19 juga masih beredar di pemberitaan. Hingga Senin (29/03/2021), Kominfo terus melaporkan sebaran hoaks yang menyangkut soal vaksin Covid-19.

Sebanyak 913 hoaks vaksin Covid-19 ditemukan di berbagai platform media sosial. Tercatat ada 801 sebaran hoaks di platform Facebook. Twitter berada di posisi kedua sebanyak 47 sebaran hoaks soal vaksin covid-19 di platform ini. Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 41 hoaks di YouTube dan 15 di TikTok.

Sembilan sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram. Pihak Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut. (pag)

Print Friendly, PDF & Email