Kominfo Take Down 111 Hoaks Vaksin Covid-19 dan Target Talenta Digital

Menteri Kominfo, Johnny G Plate, saat Konferensi Pers terkait Rencana Revisi UU ITE, di Jakarta, Senin (22/02/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai hoaks vaksin Covid-19 menjadi topik yang banyak dibahas media sejak Kemkominfo mengidentifikasi 111 isu hoaks vaksin Covid-19. Isu hoaks tersebut tersebar di 578 unggahan di platform digital.

Kementerian Kominfo pun telah melakukan upaya take down terhadap 111 isu hoaks tersebut  lewat kerja sama dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

“Dari 111 hoaks, disebarkan melalui Facebook sebanyak 471, Instagram 9, Twitter 45, YouTube 38, dan TikTok 15 sebaran. Semuanya sudah di take down oleh tim AIS Kemkominfo,” kata Koordinator Sistem Elektronik dan Konten Internet, Anthonius Malau dikutip dari Liputan6.com, Rabu (24/02/2021).

Anthonius mengatakan, ada kecenderungan hoaks vaksin Covid-19 terus meningkat. Ia memandang, jika hoaks tentang vaksin dibiarkan akan berdampak pada capaian kesuksesan vaksinasi oleh pemerintah.

Ia mengatakan, tim AIS menggandeng berbagai kementerian, lembaga, dan pemda   untuk membahas strategi menangkal hoaks mengenai vaksin Covid-19. Dalam hal ini,  Polri kana menangani kasus sesegera mungkin. Sementara, kementerian seperti  Kemenkes memiliki kewenangan untuk memberi klarifikasi atas hoaks yang terkait dengan vaksin.

Kominfo Miliki Target 100 Ribu Talenta Digital

Menteri kominfo Johnny G. Plate saat mengikuti pertemuan virtual 1st ASEAN Digital Minister’s Meeting (ADGMIN), dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (21/01/2021). Foto: AYH

Isu mengenai talenta digital juga dimuat media setelah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.  Plate menyatakan bahwa upaya mewujudkan talenta digital menjadi kerja bersama pemerintah pusat  dan pemerintah daerah dalam Rakernas Akselerasi  Transformasi  Digital:  Pengembangan  SDM  melalui Program Literasi Digital.

“Kami menyediakan program di tingkat intermediate yang disebut dengan Digital Leadership.  Pada  tahun  2021  akan  tersedia  100  ribu  seat  Digital Talent Scholarship (DTS) bagi milenial kita, anak-anak muda kita yang berijazah, baik yang sekolah menengah atas apalagi yang berijazah sarjana,” jelasnya dikutip dari Wartaekonomi.com, Rabu (24/02/2021).

Menurutnya, program DTS sangat dibutuhkan generasi muda saat ini menyoal intermediate skill  seperti  cloud  computingbig  dataartificial  intelligenceaugmented  reality, virtual reality untuk menghasilkan tenaga-tenaga skill tingkat menengah.

Sementara di tingkat advance, Menteri Johnny menjelaskan jika Kementerian Kominfo menghadirkan program Digital Leadership Academy (DLA). Program tersebut menggandeng startup founder dalam bentuk pelatihan-peatihan offline.

“Pelatihan ini penting untuk pemerintah daerah. Karena ini juga untuk mendukung program Smart City yang sedang kita kembangkan bersama,” tandasnya. (pag)

Print Friendly, PDF & Email