Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo meluncurkan program pelatihan digital bagi para UMKM. Diharapkan pelaku UMKM dan ultra mikro tidak hanya mampu berusaha secara daring, tapi juga bisa memperluas usaha (scaling up).
Demikian dikatakan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate saat acara Peluncuran Pelatihan Digital UMKM di Indonesia, Senin (05/10/2020). Program tersebut merupakan sinergi antara Kementerian Kominfo dengan Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA).
“Dengan program ini kami ingin mendorong pegiat UMKM dan ultra mikro untuk dapat memanfaatkan ruang digital secara lebih produktif sehingga bisa scale up. Bahkan lebih dari itu kami juga ingin mendorong penguatan nilai tambah produk dalam negeri agar mampu bersaing dalam rantai nilai global,” ucapnya.
Menteri Johnny menjelaskan semangat yang dibawa program tersebut adalah semangat keberagaman dan penghargaan terhadap lokalitas, yang ditunjukkan dalam dua agenda.
“Pertama kami menitikberatkan pada keberagaman potensi lokal UMKM dan ultra mikro di daerah sasaran. Melalui program ini peserta diharapkan dapat memaksimalkan karakterisitik dan keunikan perekonomian lokal sebagai nilai tambah untuk pengembangan usahanya,” jelasnya.
“Sedangkan kedua memberikan perhatian bagi kondisi UMKM dan ultra mikro yang beragam. Bagi UMKM yang dinilai sudah kuat akan diarahkan dalam program prioritas nasional agar dapat semakin melebarkan sayapnya pada level nasional,” tandas Johnny.
Lihat juga: UMKM Pedesaan Harus Bersiap Hadapi Transformasi Digital
Menkominfo juga menjelaskan bahwa program pelatihan digital UMKM tersebut merupakan wujud dan komitmen pemerintah untuk memajukan, memperkuat, dan memberdayakan UMKM dan ultra mikro di Indonesia. Program ini juga selaras dengan arahan Presiden Jokowi yang berkaitan dengan transformasi digital di Indonesia.
Tentang Program Pelatihan Digital UMKM
Program pelatihan digital ini merupakan program pendampingan bagi pegiat UMKM dan ultra mikro untuk melakukan on boarding dan scale up, khususnya bagi mereka yang berada di luar Pulau Jawa. Wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan kawasan super prioritas mendapat perhatian secara khusus atas dasar komitmen pemerintah untuk memperluas akses pemberdayaan secara adil dan lebih merata.
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dengan durasi program 2,5 bulan. Program ini juga didukung kurikulum dengan 60 model pilihan. “Program ini merupakan bentuk intensifikasi kegiatan pendampingan yang umumnya dilakukan hanya dalam waktu 3 – 7 hari pelatihan saja,” tutur Menkominfo.
Pelatihan akan diikuti oleh sekitar dua ribu UMKM dan ultra mikro, baik yang baru akan on boarding, sudah on boarding, maupun yang ingin scaling up untuk pengembangan bisnisnya. Pelatihan akan menggunakan metode Zoom meeting yang dimulai dari tanggal 5 Oktober hingga 12 Desember 2020.
Lihat juga: Tingkatkan Pemasaran UMKM dengan Transformasi Digital
Peserta dapat belajar dari berbagai narasumber yang sudah sukses menjalankan bisnis UMKM. Hal tersebut diharapkan menjadi modal pengetahuan bagi pegiat UMKM dan ultra mikro agar usahanya bisa berjalan dengan lancar dan bertambah sukses.
Untuk bisa mengikuti program ini peserta tidak dipungut biaya, bahkan akan mendapatkan penggantian pulsa. Pelaku UMKM yang berminat bisa mendaftar melalui situs umkmdigital.kelasbakti.id.
“Selamat atas peluncuran program ini. Meski di tengah pandemi Covid-19 semangat kita untuk terus memajukan industri lokal harus tetap menyala demi terwujudnya agenda besar bangsa. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” tutup Menkominfo. (lry)