Jakarta, Ditjen Aptika – Sistem kolaborasi dibutuhkan untuk memasuki masa transisi era kenormalan baru. Kolaborasi juga menuntut masyarakat untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Sistem kolaborasi yang dibutuhkan disebut dengan Quadruple Helix Collaboration,” ujar Guru Besar Fasilkom Universitas Indonesia, Eko K. Budiarto dalam seminar daring Berkompetisi dan Bertumbuh di Masa Pandemi melalui aplikasi Zoom, Selasa (23/06/20).
Eko menyebutkan dalam Quadruple Helix Collaboration ada empat faktor yang bisa membangun SDM unggul untuk Indonesia maju. “Empat faktor itu adalah dunia pendidikan, dunia profesi, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan regulasi,” urainya.
Dijelaskan lebih lanjut, dunia pendidikan akan menunjang ilmu dan keterampilan SDM. Sedangkan hasil belajar yang diterima SDM dapat menentukan profesi yang akan ditekuninya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab.
Lihat Juga: idenTIK 2019: Teknologi Bagus, Videografi Baik, Kebermanfaatan Terasa
“Sedangkan pada regulasi, kehadiran pemerintah akan menjaga pemerataan kesempatan dan kesamaan hak. Empat faktor kolaborasi ini tidak bisa dipisahkan dan saling terkait satu sama lain,” jelas Eko.
Kolaborasi Quadruple Helix ini dibutuhkan untuk menunjang SDM sebagai aset, bukan hanya sumber daya. “Apabila kolaborasi ini dapat dijalani dengan baik, kita pasti bisa menjadi SDM yang unggul,” tutup Eko. (pag)