Jakarta, Ditjen Aptika – Hari Kebangkitan Nasional tahun 2020 diperingati dengan fokus pada kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
“Kita semua dipanggil untuk berkolaborasi dalam memutus mata rantai Covid-19, agar masyarakat tidak terpapar semakin luas akibat pandemi Covid-19 sekaligus tidak terkapar karena dampak ekonomi dan sosial,” ucap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dilaksanakan secara virtual di kanal Youtube Kemkominfo, Jakarta (20/05/20).
Johnny menyebutkan sejumlah langkah pemerintah dalam memberantas Covid-19. “Memastikan protokol kesehatan dijalankan sebagai pedoman penting dalam berinteraksi secara sosial, yaitu menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan gunakan masker,” katanya.
Pemerintah juga memastikan kepentingan rakyat, khususnya aspek perekonomian dan lapangan kerja, tetap terjaga. “Pendekatan kesehatan dan ekonomi ditempuh sekaligus dalam skala prioritas yang sesuai dengan data empiris dan kondisi riil Indonesia,” terang Johnny.
Pendekatan ini ditempuh dengan tidak meninggalkan seruan para ilmuwan, akademisi dan ahli seperti yang ditegaskan oleh presiden Joko Widodo.
“Pemerintah telah menyediakan tambahan-tambahan dana untuk penanganan Covid-19 yang berasal dari perubahan alokasi APBN 2020, dengan tekanan utama pada sektor kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat,” terang Johnny.
Tambahan dana tersebut guna memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli masyarakat. Seperti dukungan fiskal untuk UMKM dan ultra mikro agar tetap beroperasi dan mampu menjaga penyerapan tenaga kerja, serta dukungan APBN untuk pemulihan ekonomi nasional.
Johnny berpesan dalam menghadapi situasi saat ini masyarakat diharapkan membiasakan diri dengan cara dan pola hidup baru. “Saat ini ibu pertiwi sedang memanggil kita untuk bersatu padu bangkit dalam optimisme normal baru,” pungkas Johnny. (pag)