Jakarta, Ditjen Aptika – Demi mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19, Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi.
“Dengan aplikasi PeduliLindungi pergerakan baik Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) dapat dilakukan monitoring secara online,” jelas Menteri Johnny saat melakukan konferensi pers dengan tema Gotong Royong Lawan Hoaks di Tengah Pandemi Covid-19, di kantor Graha BNPB Jakarta, Rabu (08/04/2020).
Menurut Johnny, melalui aplikasi tersebut masyarakat akan diberikan informasi realtime tentang pergerakan virus melalui data yang sudah terdaftar di dalam sistem. Jika dalam radius 2 – 5 meter terdapat potensi carrier Covid-19, masyarakat akan mendapatkan peringatan untuk segera menghindar dan menjauh.
“Oleh karenanya kami meminta agar masyarakat dapat segera mengunduh dan memasang aplikasi PeduliLindungi pada gawainya masing-masing. Karena itu akan sangat membantu kita untuk segera memutus mata rantai persebaran Covid-19,” jelas Menteri Johnny.
Saat ini aplikasi PeduliLindungi sudah dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore. Masyarakat juga tidak perlu khawatir akan data pribadinya. Sehari sebelumnya Menteri Johnny telah menegaskan bahwa Kominfo menjamin pelindungan data pribadi setiap warga yang menggunakan aplikasi.
“Kementerian Kominfo telah mengeluarkan Kepmen No 159/2020 yang menyebutkan bahwa data pribadi akan dilindungi dan pemanfaatan aplikasi itu hanya sampai Pandemi ini dinyatakan selesai,” tegasnya.
Dukungan Kominfo Hadapi Pandemi Covid-19
Menanggapi permintaan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo mengenai saluran narasi informasi kepada masyarakat secara simetris dan konsisten, Menteri Johnny memberi dukungan penuh.
“Dari sisi Kominfo dapat saya sampaikan kepada masyarakat, tugas utamanya bersama dengan operator seluler memastikan kesiapan dan agar tersedianya seluruh jaringan telekomunikasi di Indonesia. Baik fix broadband maupun mobile broadband,” ujarnya.
Menurut Johnny hingga saat ini seluruh petugas melaksanakan seluruh fungsinya, baik operation/maintenance maupun kegiatan lainnya agar ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi terjaga dengan baik.
“Kedua, juga bersama operator seluler memastikan terjaganya bandwidth yang cukup. Hingga saat ini belum ada kenaikan signifikan, masih dalam kendali dari kapasitas broadband yang tersedia. Dari hasil monitor kami, kenaikan traffic lalu lintas data dan suara masih di kisaran 5-10%,” jelasnya.
Namun, Johnny memperkirakan akan ada kenaikan traffic yang besar saat Ramadhan dan Idul Fitri. Kenaikan traffic diperkirakan 30-40%. “Sejauh itu kapasitas broadband Indonesia masih cukup, sehingga saat ini belum ada permintaan tambahan terkait ketersediaan broadband di Indonesia,” pungkasnya. (lry)