Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, tiba di Davos, Swiss, untuk menghadiri perhelatan tahunan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2020 yang akan berlangsung mulai besok Selasa (21-24 Januari 2020). Dalam forum ini Menteri Johnny diagendakan bertemu dengan tokoh-tokoh terkemuka dunia dan juga tampil sebagai pembicara pada sesi-sesi diskusi.
Menteri Johnny menjadi narasumber pada diskusi semipanel dengan tema Spotlight On Indonesia Unicorns And Digital Economy Advancement: The Big Picture yang digelar pada hari kedua pelaksanaan World Economic Forum, di Davos, Swiss. Turut hadir bersama Menkominfo antara lain, Founder Tokopedia, William Tanuwijaya; Co-founder Traveloka, Albert; dan Presiden Direktur Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Johnny menguraikan perkembangan startup, unicorn, dan decacorn di Indonesia, yaitu tentang bagaimana Indonesia merupakan salah satu tanah yang subur untuk pertumbuhan startup. Menurut perhitungan Startup Ranking, Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia dengan jumlah startup 2193 buah pada tahun 2019, setelah Amerika Serikat, India, dan Kanada. Posisi ini bahkan mengungguli negara-negara maju lain seperti Jerman, Australia, Perancis, dan Spanyol yang membuntuti di urutan-urutan sesudahnya.
Selain unggul dalam hal kuantitas, Indonesia juga tangguh dalam hal kualitas startup. Terbukti dengan munculnya empat unicorn (valuasi lebih satu juta dollar AS) dan satu decacorn (valuasi lebih dari sepuluh juta dolar AS). Bahkan valuasi pasar para decacorn dan unicorn Indonesia tersebut, mendominasi dunia startup di kawasan Asia Tenggara. Valuasi pasar tersebut dengan paparan; Gojek (11 miliar USD), Tokopedia (7 miliar USD), Traveloka (4,5 miliar USD), OVO (2,9 miliar USD), dan Bukalapak (12 miliar USD).
Menteri Johnny membeberkan pengalaman pemerintah RI dalam memfasilitasi dan mengakselerasi tumbuhnya pelaku usaha bisnis digital tersebut. Untuk tingkat awal, atau disebut tingkat seed, Kominfo bersama ekosistem menggelar Gerakan 1000 Startup untuk mendukung pertumbuhan startup lokal baru. Pada level selanjutnya, digelar program Nexticorn, dengan tujuan untuk mencari startup yang potensial untuk mendapatkan pendanaan seri B. Pada tahap tertinggi, pemerintah memberikan dukungan sepenuhnya bagi para unicorn dan decacorn melalui instrumen pengembangan sumber daya manusia pendukung, regulasi, dan infrastruktur.
Gerakan 1.000 Startup ditargetkan untuk mencetak seribu startup sampai dengan tahun 2024. Program ini dititikberatkan untuk membekali para startup dengan orientasi terhadap tahap-tahap bisnis startup yang baku, yaitu melalui event ignition, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation. Sedangkan Nexticorn digagas untuk mempertemukan antara investor dengan startup dengan cara menyelenggarakan even konferensi di dalam dan luar negeri agar mereka bisa saling menjajagi kemungkinan-kemungkinan kerja sama.
Peserta diskusi WEF yang hadir di Indonesia Pavilion juga mendapatkan rincian program-program yang telah digelar pemerintah untuk memberikan dukungan kepada tumbuhnya ekosistem tersebut. Pada pembangunan bidang infrastruktur, Kominfo telah menyelesaikan pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional Palapa Ring sepanjang 348.416 kilometer, mengelola 6 satelit dan menyiapkan pengaryaan 2 satelit baru, pendirian BTS baru untuk menutup blankspot sebanyak 116.982 buah sampai kuartal ketiga tahun 2019.
Dalam sektor pengembangan sumber daya manusia, bersama ekosistem Kominfo menyelenggarakan pengembangan keterampilan digital dasar melalui gerakan nasional Siberkreasi. Untuk tingkat madya, diselenggarakan program Digital Talent Scholarship yang telah menjangkau puluhan ribu orang penerima beasiswa. Sedangkan untuk mendorong keterampilan digital level advance digelar program Digital Leadership Academy.
Dukungan melalui sektor regulasi digelar dengan cara memangkas peraturan-peraturan yang menghambat atau tumpang tindih dalam bidang ekonomi digital. Dukungan ini berikan untuk mendorong pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan UU lainnya, serta mendukung penyusunan omnibus law untuk mendorong masuknya investasi. (Kominfo)
Sumber: Siaran Pers No.13/HM/KOMINFO/01/2020.