Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik melalui pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T dan perbatasan, melalui proyek Satelit Multifungsi (SMF) Satelit Republik Indonesia (SATRIA) diharapkan seluruh layanan pendidikan, fasilitas kesehatan, administrasi pertahanan dan keamanan, serta pemerintahan daerah di seluruh wilayah Indonesia dapat terkoneksi internet.
Satelit SATRIA ini merupakan solusi bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau Proyek Palapa Ring. Berkapasitas sebesar 150 Gbps, Satelit SATRIA menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band, dan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh wilayah Indonesia.
Berbeda dengan satelit lainnya, Satelit SATRIA didesain khusus untuk koneksi internet. Konstruksi dimulai akhir tahun 2019 dan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2022. Pada 2023, Satelit SATRIA diharapkan sudah dapat beroperasi untuk mendukung konektivitas layanan, serta meningkatkan ekonomi digital Indonesia.
Pada April 2019 BAKTI mengumumkan konsorsium PSN memenangkan tender pengadaan Satelit SATRIA, dengan nilai proyek mencapai Rp 20,7 triliun. Konsorsium PSN terdiri dari empat perusahaan, yakni PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera.