Literasi Digital

Saat ini, salah satu ancaman terbesar terhadap Indonesia adalah penyebaran konten negatif (konten berbau hoaks, ujaran kebencian atau hate speech, bullying, radikalisme, sampai pada beraneka ragam praktik penipuan) melalui media digital maupun manual. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman mengenai penggunaan teknologi digital yang digunakan untuk menerima dan menyebarkan informasi secara efektif dan tepat guna, atau rendahnya kemampuan literasi digital.

Dalam menghadapi ancaman tersebut, Kemkominfo melalui Ditjen Aptika menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital kepada masyarakat sebagai bentuk pencegahan (hulu) penyebaran konten negatif di internet. Bersama 103 pemangku kepentingan, termasuk mitra dari berbagai kalangan, komunitas peduli, swasta, akademisi, masyarakat sipil, pemerintah dan media, Kemkominfo berpartisipasi dalam sebuah Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. GNLD Siberkreasi mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif melalui internet dan lebih produktif di dunia digital.

Dalam pelaksanaan kegiatan Literasi Digital telah dihasilkan total 74 buku (11 buku pada 2019) dan 48 video (3 video pada 2019) yang bisa diunduh dan dilihat di https://literasidigital.id sebagai edukasi daring secara gratis. Total unduhan saat ini mencapai 49.497 dan total dilihat telah mencapai lebih dari 884.391.

Cakupan Literasi Digital sangatlah luas. Oleh karena itu, melalui pendekatan bersifat reaktif dengan melihat suatu fenomena atau kejadian di masyarakat dan dinamika yang ada serta berdasarkan Hasil Indeks Kerawanan Pemilihan Umum tahun 2019 (IKP 2019) dari Bawaslu, maka pada tahun 2019 difokuskan pada tema terkait dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Pandu Digital

Pandu Digital merupakan bagian dari gerakan nasional literasi digital yang digagas oleh Kemkominfo bekerja sama dengan multi-stakeholder untuk mendampingi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital. Pandu Digital diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan untuk menjadi pendamping masyarakat dalam literasi digital yang adaptif di era Revolusi Industri 4.0. Rujukan

Pandu Digital dapat diakses di https:// pandu.kominfo.go.id.

Pandu Digital berasal dari elemen masyarakat yang memiliki komitmen dalam kegiatan peningkatan kesadaran dan kompetensi literasi digital yang bertugas melakukan pendampingan literasi digital secara berkelanjutan sesuai kompetensi di daerahnya. Pendampingan dilakukan di tingkat desa, kabupaten, kota, dan provinsi.

Pandu Digital memiliki tiga level penjenjangan yang dibedakan menurut warna badge, yaitu:

  1. Pandu merah:(Pemahaman& Penerapan) Memiliki pengetahuan literasi digital khusus pada sektor tertentu;
  2. Pandu biru: (Analisis & Evaluasi) Memiliki pemahaman dan keterampilan penyelesaian masalah dalam literasi digital;
  3. Pandu hitam: (Penyelesaian Masalah) Memiliki keahlian dalam menerapkan pemahaman dan keterampilan penyelesaian literasi digital di masyarakat;

 

Print Friendly, PDF & Email